TRIBUN-TIMUR.COM - Dua tokoh jenderal asal Sulawesi Selatan, Marsekal Muda (Purn) Maroef Sjamsoeddin dan Kabaharkam Komjen Fadil Imran menerima gaji berbeda dari BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID).
Marsekal Muda TNI (purn) Maroef Sjamsoeddin diangkat menjadi Direktur Utama MIND ID.
Sebelum bergabung dengan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dari tahun 2015 hingga 2016.
Sementara Komjen Fadil Imran masuk jajaran komisaris MIND ID.
Komjen Pol Fadil Imran masuk dalam jajaran komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Selasa (11/6/2025).
Berapa gaji akan diterima Maroef Sjamsoeddin dan Komjen Fadil Imran?
Penghasilan mereka berasal dari gaji, tunjangan, fasilitas, tantiem atau insentif kinerja, serta pajak atas gaji dan tunjangan yang ditanggung perusahaan.
Sementara itu, pajak atas tantiem menjadi tanggung jawab masing-masing anggota direksi.
Direktur utama akan mendapatkan gaji tertinggi, kemudian diikuti wakil direktur utama.
Mereka juga akan mendapatkan kendaraan dinas, asuransi kesehatan, bantuan hukum, serta asuransi purnajabatan.
Direksi berhak atas tantiem apabila perusahaan mencetak laba dan tidak memiliki akumulasi kerugian.
Insentif jangka panjang (LTI) tambahan dapat diberikan jika pencapaian kinerja melebihi 100 persen dari target yang ditetapkan.
Total remunerasi lima direksi MIND ID tahun 2023 mencapai Rp65,3 miliar.
Direktur Utama MIND kala itu menerima remunerasi tertinggi senilai Rp22,6 M.
Sementara Wakil Direktur Utama sebesar Rp19,37 miliar.
Dua orang lainnya Rp2,05 M.
Sehingga besaran gaji diterima Maroef Sjamsoeddin tak jauh dari angka di atas.
Lalu bagaimana Komjen Fadil Imran?
Komjen Fadil Imran menjabat komisaris MIND ID.
Data Inalum 2019, gaji anggota komisaris utama sekitar Rp146,25 juta dan anggota dewan komisaris Rp 131,65 juta.
Namun jumlah ini belum termasuk insentif kerja sesuai kinerja perusahaan.
Laporan Tahunan MIND ID 2022 mencatat bahwa total gaji, honorarium, dan tunjangan direksi serta dewan komisaris selama tahun 2022 mencapai Rp 34,8 miliar.
Pada tahun 2022, tantiem yang dialokasikan untuk Direksi dan Dewan Komisaris berjumlah Rp 149,4 miliar.
Profil
Maroef Sjamsoeddin
Marsekal Muda (purnawirawan) Maroef Sjamsoeddin dipercaya jadi Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Maroef Sjamsoeddin Jenderal Asal Makassar.
Ia saudara kandung Letjen Sjafrie Sjamsoeddin Menteri Pertahanan kabinet Prabowo.
Maroef Sjamsoeddin adalah adik dari Menteri Pertahanan, Sjafrie Samsoeddin.
Maroef merupakan pensiunan TNI AU berpangkat Letnan Kolonel.
Dulunya, Maroef adalah lulusan Akademi AU tahun 1980 dan pernah bertugas di Korps Pasukan Khas TNI AU.
Maroef pernah mengemban sejumlah jabatan strategis selama berkarier di militer.
Ia pernah menjadi Komandan Skadron 456 Paskhas, Atase Pertahanan RI untuk Brasil, Direktur Kontra Separatis Badan Intelijen Negara (BIN), Sahli Hankam BIN, hingga Wakil Kepala BIN periode 2011-2014.
Maroef juga diketahui tercatat meraih gelar Master of Business Administration dari Jakarta Institute Management Studies.
Setelah pensiun dari militer pada 7 Januari 2015, Maroef ditunjuk menjadi Presiden Direktur Freeport Indonesia menggantikan Rozik B Soetjipto.
Tetapi, pada 18 Januari 2016, Maroef mengundurkan diri.
Dalam surat pernyataannya, Maroef mengaku tidak ingin memperpanjang masa kepemimpinannya di Freeport Indonesia.
Ketika itu, Maroef disebutkan mengundurkan diri karena alasan pribadi.
Fadil Imran
Mohammad Fadil Imran lahir pada 14 Agustus 1968 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.
Ia dikenal memiliki spesialisasi di bidang reserse dan telah menduduki berbagai jabatan penting di lingkungan kepolisian.
Kariernya dimulai sebagai Wakasat Sabhara Polres Metro Jakarta Barat, lalu menjabat Kapolsek Metro Cengkareng pada 1999, dan Kapolsek Metro Tanah Abang pada 2002.
Pada 2008, ia dipercaya sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya sekaligus Kapolres KP3 Tanjung Priok, dan pada tahun berikutnya menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya.
Ia kemudian melanjutkan kiprahnya di tingkat nasional, menjabat sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri dan Dirreskrimum Polda Kepulauan Riau.
Pada 2013, Fadil menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat.
Kariernya terus menanjak sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Wadirtipideksus Bareskrim Polri, dan pada 2017 menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri.
Setahun berikutnya, ia dipercaya memimpin Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, dan pada 2019 menjabat Sahlisosbud Kapolri.
Pada 2020, Fadil ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur (Kapolda Jatim), sebelum dipromosikan menjadi Kapolda Metro Jaya.
Sejak 27 Maret 2023, ia mengemban amanah sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Fadil berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, dengan akar keturunan yang diyakini bersambung pada Raja Gowa ke-IX, Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumapa’risi’ Kallonna Gallarang Loaya—tokoh pendiri Benteng Somba Opu, cikal bakal Kota Makassar.
Ia berasal dari wilayah Kaluarrang, Bontonompo, Gowa dan Takalar.
Dari sisi akademik, Fadil adalah lulusan Akpol 1991, serta menempuh pendidikan lanjut di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim), hingga Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri.(*)