Pecinan Makassar Kini

Pecinan Tak Lagi Jadi Pusat Ekonomi Makassar

Penulis: Siti Aminah
Editor: Sukmawati Ibrahim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PECINAN MAKASSAR - Suasana kawasan pecinan, tepatnya di Klenteng Xiang Ma, jelang Imlek Jl Sulawesi, Kota Makassar, Rabu (18/1/2023).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – “Kawasan pecinan bukan lagi denyut nadi perekonomian masyarakat Makassar,” ujar Rahma, warga Makassar yang menyaksikan masa kejayaan kawasan tersebut.

Sebagai warga asli, Rahma mengikuti perkembangan kawasan pecinan dulunya ramai dikunjungi warga untuk berbelanja.

Sejak kecil, ia kerap diajak orang tuanya menyusuri Jl Somba Opu, Jl Ribura'ne, Jl Sulawesi, Jl Irian, Jl Tentara Pelajar, hingga ke Pasar Sentral.

"Dulu orang berdesak-desakan belanja di kawasan pecinan. Di sana pusatnya belanja, dari pakaian, peralatan rumah tangga, hingga kuliner," ujarnya kepada Tribun-Timur, Kamis (12/6/2025).

Namun, kini kawasan itu tidak seramai dulu. Banyak lapak dan toko besar gulung tikar.

"Akai, Hoya, Jameson, Sarina, dulu sangat padat dikunjungi. Apalagi kalau mau lebaran, semua orang belanja di sana. Sekarang banyak yang tutup," tambahnya.

Pusat perbelanjaan yang masih bertahan hanya Pasar Butung dan Pasar Sentral. 

Itupun jumlah pengunjung terus menurun.

Baca juga: Pecinan Makassar Sepi, Pasar Sentral Ikut Merana

Rahma mengaku terakhir mengunjungi Pasar Sentral dan mendapati aktivitas transaksi yang sangat sepi. 

Beberapa pedagang tampak duduk menunggu pembeli, sesekali memeriksa ponsel mereka.

Sebagian pedagang bahkan mulai beralih ke penjualan melalui siaran langsung di media sosial.

"Saya lihat ini salah satu cara pedagang bertahan di tengah gempuran belanja online. Mereka menyesuaikan dan itu memang harus dilakukan," tuturnya.

Rahma melanjutkan, pusat ekonomi Makassar kini bergeser ke kawasan tengah kota, seperti Jl Pengayoman, Boulevard, AP Pettarani, Jl Urip Sumoharjo, hingga Jl Perintis Kemerdekaan.

Di kawasan tersebut, berdiri pusat-pusat perbelanjaan seperti Mal Panakkukang, Mal Nipah, supermarket, hingga warung kopi yang selalu ramai dari pagi hingga malam.

"Kawasan pecinan nanti akan jadi kota lama seperti di Semarang. Pusat ekonomi sekarang bergeser ke Panakkukang," tutupnya. (*)

 

Berita Terkini