Musda Golkar Sulsel

Berdasarkan Juklak Musda Golkar, IAS dan Adnan Butuh Diskresi Ketum Bahlil Lahadalia

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CALON KETUA GOLKAR-Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Armin Mustamin Toputiri membongkar musyawarah daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel dalam Ngobrol Politik (Ngopi) di studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/6/2025). Calon ketua Ilham Arief Sirajuddin dan mantan bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan membutuhkan diskresi ketua umum.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan, Armin Mustamin Toputiri membongkar musyawarah daerah (Musda) Partai Golkar Sulsel. 

Salah satu syaratnya yang menjadi perhatian adalah setiap calon harus menjadi pengurus Partai Golkar selama lima tahun berturut-turut. (baca syaratnya di bagian akhir berita) 

Hal ini diungkapkan oleh Armin Mustamin Toputiri, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Sulsel dalam Ngobrol Politik (Ngopi) di studio Tribun Timur, Jl Cendrawasih No 430, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/6/2025). 

Ia juga mengingatkan bahwa selain memenuhi syarat dukungan minimal 30 persen suara-sekitar 9 dari 30 suara, para kandidat juga harus lolos verifikasi persyaratan lain sesuai Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) partai.

“Syarat dukungan itu hanya satu dari sebelas syarat yang ditentukan. Ada juga syarat pengalaman lima tahun berturut-turut sebagai pengurus Golkar, serta aspek Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tidak Tercela (PDLT),” kata Armin. 

“Kalau tidak memenuhi syarat-syarat itu, bisa gugur, meski dukungan sudah cukup.”

Baca juga: Ketua Golkar Tak Harus Kepala Daerah: Nurdin Halid Pernah Memimpin Tanpa Jabatan Publik

Sehingga, beberapa calon membutuhkan diskresi atau persetujuan dari Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Beberapa calon yang membutuhkan diskresi adalah Ilham Arief Sirajuddin dan mantan bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan. 

Ilham Arief Sirajuddin pernah keluar dari Partai Golkar. 

Ia sempat memimpin Partai Demokrat Sulsel. 

Kemudian, pada tahun 2022 lalu, kembali bergabung ke Partai Golkar. 

Ia kembali ke beringin rindang, sebutan khas Golkar, pada acara Halalbihalal kader dan Relawan Airlangga Hartarto di Hotel Four Points Sheraton pada Minggu (29/5/2022). 

Sehingga, dia pun tak cukup lima tahun menjadi pengurus partai. 

Sementara itu, Adnan memang mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA). 

Ia pernah menjadi Plt Ketua Golkar Gowa saat era kepemimpinan Nurdin Halid, sebagai ketua Golkar Sulsel. 

Halaman
12

Berita Terkini