Oleh sebab itu, Somsak melakukan berbagai upaya untuk melindungi kelompok rentan dan memantau penyebaran varian baru tersebut.
Kelompok rentan yang dimaksud mayoritas adalah orang dengan lanjut usia atau lansia.
Data menunjukkan sebanyak 80 persen warga lansia meninggal dunia akibat varian baru Covid-19 XEC.
Tak hanya lansia, virus tersebut juga berpotensi menginfeksi anak-anak.
"Jenis ini tidak terlalu parah tetapi menyebar dengan cepat," kata Somsak, dikutip dari Bangkok Post.
Lantas, apakah varian baru Covid-19 XEC sudah masuk ke Indonesia?
Penjelasan Kemenkes soal varian baru Covid-19 XEC
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman mengatakan, varian XEC Covid-19 belum masuk ke Indonesia.
Tren kasus Covid-19 di Indonesia berdasarkan surveilans hingga 17 Mei 2025 juga menunjukkan tidak ada kasus Covid-19 yang positif.
Data itu diperoleh dari 18 spesimen yang telah diperiksa.
Hasilnya, 18 spesimen tersebut semuanya negatif Covid-19.
"Untuk saat ini varian yang beredar di Indonesia masih JN.1 dan turunannya. Ini sama dengan yang di Malaysia," kata Aji saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/5/2025) sore, seperti dilansir Kompas.com.
Dia menyampaikan, subvarian XEC merebak di Singapura, Thailand, Jepang, dan beberapa negara lainnya.
Meski demikian, Aji berkata bahwa dampak dari subvarian XEC tidak menyebabkan keparahan kondisi pasien.
Gejala subvarian XEC Covid-19