“Ketersediaan ternak lokal cukup untuk permintaan di Sulsel,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking.
Ia menyebut stok tersebut surplus dibandingkan dengan konsumsi kurban tahunan yang berada di kisaran 40 hingga 45 ribu ekor.
“Mungkin ada kenaikan, tapi tidak begitu signifikan. Itu tergantung kondisi ekonomi masyarakat,” jelas Nurlina.
Sebaran sapi terbanyak berada di Luwu Utara dengan 10.283 ekor, disusul Bone (9.187 ekor) dan Sinjai (8.417 ekor).
Untuk kerbau, Luwu Utara juga tertinggi dengan 3.471 ekor, lalu Tana Toraja (870 ekor) dan Selayar (589 ekor).
Kambing terbanyak berada di Jeneponto sebanyak 36.082 ekor, disusul Luwu Utara (3.525 ekor) dan Selayar (2.537 ekor). (*)