Literasi bukan sekadar pelengkap, tapi fondasi utama agar masyarakat dapat memanfaatkan layanan keuangan digital secara aman dan bertanggung jawab.
“Melalui INFINITY, kami ingin membangun ekosistem yang sehat dengan melibatkan regulator, industri, dan kampus. Generasi muda harus tumbuh sebagai #SiPalingFintech-tahu manfaat, paham risiko dalam penggunaan produk dan layanan fintech, serta siap menghadapi masa depan dengan pengetahuan perencanaan keuangan yang matang,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal I AFTECH, Chrisma Albandjar.
Sejalan dengan OJK dan AFTECH, Easycash sebagai platform pinjaman daring (Pindar) yang berizin dan diawasi OJK, turut menyuarakan komitmennya untuk menjadikan literasi keuangan sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami percaya edukasi adalah investasi jangka panjang. Di era digital ini, reputasi kredit bukan hanya angka, tapi modal masa depan. Kami ingin anak muda untuk terus belajar mengelola kondisi keuangannya secara bijak, menjaga skor kreditnya, dan semakin sadar pentingnya meminjam secara bertanggung jawab,” tutur Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma.
Di luar kampus UNHAS, Easycash juga menjangkau publik luas melalui program siaran edukatif di Radio Smart FM dan Radio Gamasi Makassar.
Pesan yang dibawa diantaranya: pentingnya melakukan analisis kondisi keuangan pribadi menjaga nilai skor kredit yang baik demi masa depan, dan bijak apabila menggunakan fasilitas keuangan.
Kolaborasi ini menandai pentingnya pendekatan lintas sektor dalam menjawab tantangan literasi keuangan di wilayah timur.
Di tengah arus digitalisasi yang makin cepat, literasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan mendesak agar masyarakat tak sekadar ikut arus, tapi mampu mengendalikan arah keuangannya.
Kini saatnya pemerintah, regulator, industri, dan dunia pendidikan memperkuat barisan dan berkolaborasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Literasi keuangan harus menjadi kepentingan bersama-bukan hanya untuk masa depan generasi muda, tapi juga demi ketahanan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.(*)