Haji 2025

Amirul Hajj Nasaruddin Umar Bersyukur KKHI Kembali Aktif Layani Jemaah Haji di Makkah

Penulis: Mansur AM
Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AMIRUL HAJJ- Amirul Hajj RI 2025 yang juga Menag RI Nasaruddin Umar bersyukur setelah Pemerintah Arab Saudi mengizinkan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah beroperasi kembali, Selasa (3/6/2025). Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kembali beroperasi di Makkah.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKKAH - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kembali beroperasi di Makkah.

KKHI mulai melayani jamaah haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan ringan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar bersyukur atas dibukanya kembali layanan tersebut.

Menurutnya, dibukanya KKHI merupakan bentuk perhatian pemerintah Arab Saudi.

Sebelumnya, Saudi menerbitkan regulasi baru soal layanan kesehatan jamaah.

Regulasi itu mewajibkan semua jamaah dirawat di rumah sakit Saudi.

Akibatnya, KKHI sempat tidak diperbolehkan melayani jamaah haji Indonesia.

Menag Nasaruddin lalu melobi Menteri Kesehatan Arab Saudi secara langsung.

Dia menjelaskan pentingnya layanan KKHI bagi jamaah haji Indonesia.

Saudi akhirnya memberi izin KKHI kembali melayani jamaah haji Indonesia.

Nasaruddin menyampaikan kabar baik ini saat meninjau KKHI di Makkah.

"Kita bersyukur KKHI akhirnya bisa kembali beroperasi," kata Nasaruddin usai meninjau KKHI Makkah, Selasa (3/6/2/2025).

Nasaruddin Umar didampingi Amirul Haj bidang Kesehatan Taruna Ikrar, Menteri Perhubungan RI Dudy Purwaghandi

Amirul Hajj menjelaskan bahwa sebelumnya petugas KKHI tidak boleh melakukan tindakan medis.

Namun setelah pendekatan diplomatis dan hubungan baik Arab Saudi dan Indonesia, KKHI diizinkan kembali aktif.

"Kita meyakinkan bahwa jamaah kita banyak yang tidak bisa bahasa Arab," ujarnya.

Bahkan, menurut Nasaruddin, ada jamaah yang juga tidak paham bahasa Indonesia.

Hal itu membuat mereka kesulitan saat dirawat di rumah sakit Saudi.

KKHI hadir untuk menjembatani kendala komunikasi tersebut.

"Kalau hanya penyakit ringan, bisa ditangani di KKHI saja," katanya.

Menurutnya, ini mengurangi beban rumah sakit pemerintah Arab Saudi.

Nasaruddin menilai KKHI sangat membantu jamaah secara psikologis.

Ia menyebut beberapa jamaah takut ke rumah sakit karena kendala bahasa.

"jamaah takut dirawat tanpa pendamping dan tidak paham komunikasi," katanya.

Dengan KKHI aktif, jamaah merasa lebih tenang dan nyaman.

"Kalau ringan, cukup di KKHI lalu kembali ke tenda," ujar Nasaruddin.

Namun, jamaah dengan penyakit berat tetap dirujuk ke rumah sakit Saudi.

Ia menekankan bahwa KKHI hanya menangani penyakit ringan.

"Satu dua pasien memang harus dirujuk ke rumah sakit," tegasnya.

Nasaruddin memahami alasan Saudi mengeluarkan regulasi tersebut.

Menurutnya, itu untuk melindungi keselamatan seluruh jamaah haji.

"Semua kebijakan Saudi demi kemaslahatan tamu Allah," ujarnya.

Ia mengajak publik berprasangka baik terhadap kebijakan pemerintah Saudi.

"Saudi memberi perhatian besar kepada jamaah Indonesia," kata Nasaruddin.

Ia menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah Saudi.

Menurutnya, kolaborasi Indonesia-Saudi sangat baik dalam penyelenggaraan haji.

Ia berharap kerja sama ini terus ditingkatkan di masa mendatang.

"Semua ini demi kenyamanan dan keselamatan jamaah kita," jelasnya.

Ia juga berpesan agar jamaah menjaga kesehatan selama berhaji.

"Jangan tunda periksa kalau merasa tidak enak badan," pesannya.

KKHI Makkah siap siaga 24 jam melayani jamaah haji Indonesia.

KKHI menjadi garda terdepan pelayanan kesehatan jamaah di Tanah Suci.

Saat ini, KKHI Makkah sedang mengemas perlengkapan untuk dibawa ke Arafah, Muzdalifah dan Mina. Rencananya, jamaah haji Indonesia berangkat ke Arafah Rabu 4 Juni secara bertahap mulai pagi hingga tengah malam.(Media Centre Haji/Mansur Amirullah)

Berita Terkini