Haji 2025

Amirul Hajj Rapat Dengar Pendapat dengan Tim Pengawas DPR, Bahas Skenario Jamaah ke Arafah

Penulis: Mansur AM
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AMIRUL HAJJ- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii (kiri) berpelukan dengan Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR Cucun Ahmad Syamsurijal sebelum rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) di Makkah, Arab Saudi, Senin (2/6/2025). Raker sekaligus RDP Menteri Agama dan Amirul Hajj dengan Timwas Haji DPR tersebut membahas berbagai pelayanan bagi jamaah calon haji Indonesia terutama skenarion menghadapi puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) 5 Juni 2025.   

Sebanyak 33 persen jemaah akan mengikuti skema murur.

"Jumlahnya sekitar 67 ribu orang," ungkap Hilman di hadapan Timwas DPR.

Jemaah murur tidak mabit di Muzdalifah, tapi langsung ke Mina.

Skema ini ditujukan untuk jemaah lansia, risti, obesitas, dan pendampingnya.

Datanya jamaah berasal dari ketua regu, ketua rombongan, ketua kloter yang dikoordinir dari masing-masing 10 sektor.

Sebagian jemaah murur juga bersifat sukarela berdasarkan kesiapan fisik.

Sementara itu, 67 persen jemaah lainnya akan mabit di Muzdalifah.

Petugas akan menyisir tenda Arafah sebelum pergerakan ke Muzdalifah berakhir.

"Biasanya ada yang tertidur atau di toilet," kata Hilman.

Petugas linjam (perlindungan jamaah) akan memastikan tak ada jemaah tertinggal.

Hilman juga menjelaskan skema tanazul setelah jumrah.

Sebanyak 18,2 persen atau 37 ribu jemaah ikut skema ini.

Mereka akan kembali ke hotel setelah lempar jumrah pada 10 Zulhijjah.

Namun, hak tenda di Mina tetap diberikan bagi jemaah tanazul.

Skema tanazul ini bagi jamaah yang hotelnya ada di wilayah Syisah dan Raudhah. Jarak hotel ke Mina tidak terlalu jauh.

Halaman
123

Berita Terkini