"Strokenya sudah 10 tahun, setengah ini saja," ujarnya.
Meski begitu, ia tetap semangat.
"Kaki digerakkan enak," tambahnya.
Menjelang Armuzna, Supriyati mulai menyiapkan perlengkapan. Ia membawa air semprot, topi, dan kacamata hitam.
"Juga baju satu stel dan makanan ringan," ungkapnya.
Instruktur senam lansia, Poppy Novitasari, yang juga Ketua Kloter JKG 12, turut mendampingi peserta.
Poppy menjelaskan senam penting karena banyak lansia jarang keluar kamar.
Beberapa juga tidak menyalakan AC di kamar hotel.
Awalnya senam dilakukan di lobi hotel.
Namun, karena terlalu ramai dan penuh asap rokok, lokasi senam dipindah ke koridor belakang hotel, tepat di depan posko satelit kesehatan.
"Setiap ada dokter jaga, kita adakan senam," ujar Poppy.
Dokter jaga bertugas setiap tiga hari sekali. Jadwal senam disesuaikan dengan jadwal dokter di posko.
Gerakan senam disesuaikan dengan kondisi jemaah lansia. Jenis senam meliputi gerakan anti-hipertensi dan anti-osteoporosis.
Gerakannya ringan dan mudah diikuti.
Kadang-kadang, senam Maumere juga ditambahkan.
"Untuk membangun keceriaan di antara lansia," jelas Poppy.