Hewan Kurban

Penyebab Permintaan Sapi Kurban di Bulukumba Berkurang versi Peternak

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAPI KUIRBAN - Karyawan Ternak Bonto-Bontoa Salassae, Kecamatan Bulukumba memberi pakan ternak. Sejumlah pengusaha sapi pesanan ke berbagai daerah tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu/SAMBA.

TRIBUNBULUKUMBA.COM.UJUNG BULU - Permintaan sapi kurban di Bulukumba ke berbagai daerah di Sulawesi Selatan berkurang, tahun ini.

Pemesan sapi kurban tahun ini berdampak dengan adanya efesiensi anggaran di beberapa kota, termasuk di Makassar.

Jumlah permintaan sapi kurban saat ini cukup melambat.

"Sekarang masih sekitar 50 ekor yang dipesan masyarakat, ini menurun," kata salah seorang pengusaha ternak Bonto-Bontoa, Desa Salassae, Fitriani Senin (26/5/2025).

Padahal tahun sebelumnya, sudah mencapai 100 ekor pesanan dua pekan sebelum lebaran.

Ia menduga melambatnya pesanan sapi kurban dampak dari efisiensi anggaran.

Fitriani mengaku telah menyiapkan 100 ekor lebih sapi kurban.

Baik dipelihara langsung ataupun binaannya dari peternak di Bulukumba.

Pasar utamanya adalah masyarakat Kota Makassar.

Kondisi sama juga pesanan dari Pulau Kalimantan.

Hingga saat ini baru mengirim lima ekor sapi besar limousin dan simental.

Tahun lalu puluhan ekor yang dikirim ke pulau itu.

Harga yang terbanyak dipesan warga adalah kisaran Rp 15 juta sampai Rp 25 juta per ekor.

Ia berharap pemerintah dapat menumbuhkan kembali perekonomian di Sulsel dan Bulukumba.

Seperti tahun-tahun sebelumnya agar para peternak semakin sejahtera.

Kabupaten Bulukumba sebagai daerah pemasok sapi kurban ke Kota Makassar dan Kalimantan Timur. 

Data dari Dinas Peternakan setempat menyebutkan ada 3.371 ekor, kerbau 33 ekor dan kambing 924 ekor. (*)

 

Berita Terkini