Technical meeting akan dilaksanakan secara daring pada 11 Juni 2025.
Ada delapan cabang lomba.
Berikut rinciannya:
1. Musabaqah Tilawatil Qur’an (TQ) – Membaca Al-Qur’an dengan tartil mujawwad (putra dan putri), dengan bacaan Imam 'Ashim riwayat Hafsh.
2. Musabaqah Tartil Qur’an (TL) – Bacaan murattal dari juz 1 hingga 30.
3. Musabaqah Hifzhil Qur’an 10 Juz (HQ10) – Hafalan juz 1–10.
4. Musabaqah Hifzhil Qur’an 20 Juz (HQ20) – Hafalan juz 1–20.
5. Musabaqah Hifzhil Qur’an 30 Juz (HQ30) – Hafalan lengkap seluruh 30 juz Al-Qur’an.
6. Musabaqah Fahmil Qur’an (FQ) – Cerdas cermat kandungan Al-Qur’an yang dilaksanakan secara beregu, dengan materi meliputi akidah, fikih, ulumul Qur’an, ulumul hadis, bahasa Arab dan Inggris, serta kemasyarakatan.
7. Musabaqah Syarhil Qur’an (SQ) – Penyampaian kandungan Al-Qur’an secara beregu dengan pembagian peran pembaca ayat, puitisasi/terjemahan, dan pensyarah.
8. Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Qur’an (KTIQ) – Penulisan dan presentasi artikel ilmiah yang mengaitkan Al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial.
Strategi Menuju Nasional
Dalam rapat tersebut, panitia juga mengungkap strategi baru yang diterapkan dalam rangka menghadapi kompetisi di tingkat nasional.
Salah satunya adalah pemberlakuan program karantina bagi seluruh pemenang peringkat 1 hingga 3 di setiap cabang lomba.
“Ini adalah bentuk keseriusan kita agar para finalis tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga matang secara mental dan spiritual," kata Zainal.