TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, peredaran hewan kurban di Kota Makassar mulai meningkat.
Pantauan tribun-timur.com Minggu (25/5/2025), pedagang hewan ternak mulai ramai menjajakan sapi dan kambing di berbagai sudut kota.
Kondisi ini menjadi rutinitas tahunan yang selalu terjadi menjelang Idul Adha, seiring meningkatnya permintaan hewan kurban seperti sapi, kambing, dan kerbau.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sulsel, Nurlina, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan lalu lintas ternak, baik antarprovinsi maupun antarpulau.
Proses administrasi ternak kini dilakukan secara digital melalui aplikasi nasional sejak Februari 2024, mencakup permohonan teknis hingga sertifikasi kesehatan.
“Ternak yang masuk ke Sulsel wajib bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sistem lalu lintas ternak kini cukup tertata, terutama dengan adanya karantina di pintu-pintu pengeluaran,” jelas Nurlina.
Ia menambahkan, ternak dari daerah yang terdeteksi memiliki penyakit menular tidak diizinkan keluar, karena dokumen lalu lintas tidak akan terbit.
Namun, pengawasan antar kabupaten dinilai masih rawan karena tidak semua wilayah memiliki titik pemeriksaan (check point).
“Kalau antar pulau lebih mudah dikendalikan karena masuk lewat pelabuhan dan ada karantina. Tapi antar kabupaten beda provinsi itu yang agak sulit karena tak semua ada check point,” ungkapnya.
Nurlina juga mengimbau para pelaku usaha ternak agar menjaga kebersihan diri dan peralatan saat berpindah lokasi, terutama jika ditemukan gejala penyakit pada hewan.
“Kalau habis dari lokasi yang ada kasus, sebaiknya jangan langsung ke lokasi lain. Ganti pakaian, mandi, atau tunda kunjungan keesokan harinya,” sarannya.
Berdasarkan data Disnakeswan Sulsel per Mei 2025, total ketersediaan hewan kurban di Sulsel mencapai 126.009 ekor, terdiri dari:
Sapi: 73.217 ekor
Kambing: 48.679 ekor
Kerbau: 4.113 ekor