TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pertemuan Prabowo Subianto dengan Anthony Albanese bertabur romantisme masa silam.
Pertemuan bilateral Presiden Indonesia dengan Perdana Menteri Australia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 15 Mei 2025, itu mempertegas posisi pelaut Makassar dalam hubungan kedua negara.
“Indonesia adalah mitra yang sangat penting bagi Australia, dan kedua bangsa kita memiliki ikatan yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan itu telah terjalin sejak kunjungan orang Makassar ke Arnhem Land di wilayah utara Australia,” ujar Anthony Albanese.
Ia menyebut bahwa warisan hubungan tersebut dapat ditelusuri jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa ke benua Australia.
“Banyak warisan budaya dan sejarah yang masih ada hingga kini, mencerminkan kedekatan yang telah lama terjalin antara komunitas kita,” kata Anthony Albanese.
Albanese menegaskan komitmen Australia untuk terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia, baik dalam bidang ekonomi, keamanan kawasan, pendidikan, maupun perubahan iklim.
Pencari Teripang dari Makassar
Pernyataan Anthony Albanese merujuk pada hubungan historis yang tercatat sejak abad ke-17, ketika para pelaut Makassar, disebut juga perahu padewakang, secara rutin melakukan pelayaran ke pesisir utara Australia, khususnya ke kawasan Arnhem Land di Northern Territory.
Mereka datang untuk mencari dan memanen teripang, komoditas laut bernilai tinggi yang diekspor ke Tiongkok. Dalam proses itu, mereka menjalin interaksi sosial, budaya, dan ekonomi dengan suku Aborigin Yolngu, bahkan meninggalkan jejak dalam bahasa, seni, dan ritual masyarakat lokal.
Penjelaskan Anthony Albanese menegaskan bahwa kontak manusia non-Aborigin paling awal yang tercatat di Australia adalah dengan pelaut dari Makassar.
Pelaut Makassar sudah menginjakkan kaki di Australia jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa, seperti James Cook pada 1770.
James Cook, seorang navigator dan kapten Angkatan Laut Kerajaan Inggris, mendarat di pantai timur Australia pada tahun 1770, tepatnya di Botany Bay, dekat Sydney sekarang.
Kunjungan Anthony Albanese di Indonesia
PM Anthony Albanese tiba di Jakarta pada Rabu malam (14/5/2025) melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Ia disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Duta Besar RI untuk Australia Siswo Pramono, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Roderick Bruce Brazier.
Kunjungan ini berlangsung selama tiga hari, dari 14 hingga 16 Mei 2025. Albanese dijadwalkan menghadiri sejumlah pertemuan tingkat tinggi, termasuk forum bisnis bilateral dan diskusi kerja sama kawasan Indo-Pasifik.
Catatan Sejarah