TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar duka datang dari Tanah Suci.
Rachmat Selamet, jamaah calon haji asal Kabupaten Maros wafat di Madinah, Rabu (14/5/2025) waktu setempat.
Almarhum Rachmat Selamet merupakan ASN yang menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial Maros.
Almarhum tergabung dalam kelompok terbag 12 Embarkasi Makassar bersama sang istri.
Informasi wafatnya almarhum diterima keluarga sekitar pukul 04.00 WITA, usai salat Ashar waktu Madinah.
“Kami awalnya dapat info dari om yang ditelpon jemaah di sana. Katanya, almarhum menghembuskan nafas terakhir di hotel,” kata Marisna, keponakan almarhum, saat ditemui di rumah duka, di Jalan Makmur Daeng Sitakka, Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Marisna menuturkan sebelum meninggal, almarhum sempat mengalami sesak napas sepulang dari salat Subuh.
Tensi darahnya turun hingga 73, sehingga langsung mendapat penanganan dari petugas medis.
“Waktu itu beliau diinfus. Rencananya mau dirujuk ke rumah sakit, tapi belum sempat dibawa, beliau meninggal,” sambungnya.
Kondisi kesehatan almarhum memang sudah menurun sejak sebelum keberangkatan.
Di awal Januari 2025, Rachmat sempat dirawat di RSUD dr La Palaloi selama dua minggu akibat asam urat.
“Tubuhnya kesulitan bergerak akhirnya dibawa ke RSUD dr La Palaloi,” sebutnya.
Selanjutnya pada akhir Februari, kesehatan Mantan Sekretaris Dinas PUTRPP kembali menurun.
“Akhirnya dirujuk ke RSAU dr Dody Sardjito selama seminggu,“ ujarnya.
Marisna menyebutkan badan almarhum pun turun hingga 15 kilogram dalam dua bulan terakhir karena sakit.
Namun, jelang pemberangkatan haji, kondisi tubuh Rachmat terus membaik.
“Bahkan tiap malam selalu jalan kaki di sekitar kompleks karena diberitahu, karena di tanah suci ibadahnya banyak berjalan kaki,” sebutnya.
Sementara itu, Lestari, anak semata wayangnya, mengaku sempat mendapat firasat sebelum keberangkatan.
Sang ayah sempat menyerahkan kartu ATM dan nomor PIN.
“Waktu itu saya anggap biasa saja, mungkin persiapan karena beliau mau haji. Tapi ternyata itu jadi firasat,” kata Lestari.
Selain itu, almarhum juga sering kali menanyakan kabar cucunya saat panggilan telepon bersama sang anak.
“Dia selalu tanyakan kabar cucunya saat menelpon,” sebutnya.
Meski sedih, keluarga mengaku ikhlas.
Keberangkatan haji ini sendiri sudah ditunggu almarhum selama 15 tahun bersama istrinya.
“Alhamdulillah beliau wafat di Tanah Suci dalam keadaan menjalankan ibadah. Kami ikhlas,” ujarnya.
Bupati Maros, Chaidir Syam, juga menyampaikan duka cita atas wafatnya Rachmat Selamet.
“Beliau orangnya sangat rajin dan telaten. Di Dinas Sosial, beliau banyak terlibat dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan dan membantu masyarakat kurang mampu,” ujarnya.
Chaidir mengaku terakhir bertemu almarhum saat pelepasan jemaah haji di Asrama Haji Sudiang.
“Waktu itu beliau sudah dalam kondisi kurang sehat dan menggunakan kursi roda. Saya sempat beri semangat, dan beliau hanya bilang ‘terima kasih Pak Bupati’,” kenangnya.
Jenazah almarhum disalatkan di Masjid Nabawi dan dimakamkan di Madinah.(*)