Haji 2025

Ketua PPIH Arab Saudi: Jamaah Yang Belum Dapat Kartu Nusuk Tetap Bisa Umrah Didampingi Syarikah

Penulis: Mansur AM
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENUJU MEKAH - Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi (kiri) dan Jamaah haji Indonesia mengambil miqot di Zulhufalefah (Bir Ali) sebelum masuk Kota Mekah untuk ibadah umrah (kanan).
MENUJU MEKAH - Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi (kiri) dan Jamaah haji Indonesia mengambil miqot di Zulhufalefah (Bir Ali) sebelum masuk Kota Mekah untuk ibadah umrah (kanan).

TRIBUN-TIMUR.COM, MADINAH - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mengakselerasi distribusi kartu Nusuk untuk jemaah haji Indonesia.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, di Madinah, Kamis (15/5/2025), menyebut kartu Nusuk sangat penting bagi jemaah.

Kartu ini menjadi semacam "paspor perhajian" untuk keperluan layanan dan akses ibadah.

Distribusi kartu Nusuk sempat terkendala dan belum menjangkau seluruh jemaah haji Indonesia.

Saat ini tercatat sudah 92.437 jemaah yang tiba di Arab Saudi.

Namun, sebagian dari mereka belum menerima kartu Nusuk hingga pertengahan Mei.

Muchlis mengatakan, persoalan ini sudah dibahas dalam rapat bersama Kementerian Haji Saudi.

Rapat juga dihadiri pihak Syarikah yang bertugas mendistribusikan kartu tersebut.

Hasilnya, disepakati bahwa distribusi akan dipercepat dengan dukungan dari petugas PPIH.

Tim Syarikah dan petugas PPIH akan bersinergi mempercepat proses pendistribusian kartu.

PPIH mengakui telah memulai akselerasi sejak beberapa hari terakhir.

Langkah itu dinilai efektif karena jemaah mulai menerima kartu secara bertahap.

"Alhamdulillah, capaian distribusi dan aktivasi kartu Nusuk mulai meningkat," ujar Muchlis.

Jemaah yang belum mendapat kartu tetap bisa melaksanakan umrah wajib.

Mereka dibantu pendampingan khusus dari pihak Syarikah selama ibadah.

Muchlis memastikan seluruh jemaah tetap bisa beribadah dengan tenang dan tertib.

Pemerintah Arab Saudi sangat perhatian terhadap jemaah asal Indonesia.

Indonesia merupakan negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia.

Karena itu, sinergi dengan Arab Saudi sangat penting untuk kesuksesan haji.

Persoalan distribusi kartu Nusuk juga dibahas sebagai bagian dari evaluasi bersama.

"Kami tidak fokus mencari siapa yang salah," ujar Muchlis.

"Tapi kami fokus pada solusi atas persoalan di lapangan," tegasnya.

PPIH terus berupaya agar jemaah bisa mendapatkan layanan terbaik dan sesuai haknya.

Distribusi kartu Nusuk ditargetkan selesai dalam waktu secepatnya.

Muchlis berharap jemaah tetap tenang dan mengikuti arahan petugas selama proses berlangsung.

Diketahui, tahun ini Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221 ribu jamaah. Dari jumlah ini, sekitar 8 persen atau 17.680 jamaah merupakan haji khusus.

Sisanya 203.320 adalah jamaah haji reguler.

Petugas haji PPIH Arab Saudi mendapat mandat khusus melayani jamaah haji regular ini.(*)

 

 

Berita Terkini