Badar sapaan Badaruddin menambahkan, pendidikan di ITB Nobel adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh tantangan, layaknya pelayaran para bajak laut dalam cerita.
"Proses belajar adalah lautan luas dan penuh badai. Setiap ujian, tugas, dan proyek yang dihadapi mahasiswa adalah bagian dari perjalanan ini—yang membentuk karakter dan kemampuan mereka,” tutur dia.
Ia juga menekankan, memegang prinsip kolaborasi dan kebersamaan merupakan hal yang harus dijunjung tinggi dalam menempuh pendidikan tinggi.
“Luffy dan krunya tidak bisa mencapai tujuan mereka sendirian. Mereka saling mengandalkan. Di ITB Nobel Makassar, mahasiswa juga diajarkan untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun jaringan,” ujarnya.
Badaruddin kemudian memberi pesan inspiratif kepada para wisudawan.
“Seperti Luffy yang terus berlayar mencari One Piece, kalian pun harus terus mengejar impian, beradaptasi dengan perubahan, dan tidak takut mengambil risiko," katanya.
"Harta karun terbesar bukan hanya pencapaian akademis, tetapi juga pertumbuhan pribadi, relasi yang dibangun, dan kontribusi kepada masyarakat,” pungkasnya.
Acara ini turut dihadiri Wakil Menteri Pariwisata (Wamen Pariwisata) Ni Luh Enik Ermawati atau Ni Luh Puspa.
Baca juga: Ni Luh Puspa Jurnalis Kompas TV dan Alumni STIE Nobel Makassar Jadi Wakil Menteri Pariwisata
Ni Luh Enik merupakan salah satu alumnus ITB Nobel Makassar.
Mantan wartawan Kompas TV itu dipercaya mengemban amanah sebagai Wamen Pariwisata di Kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Sekadar diketahui, ITB Nobel Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Makassar.(*)