Meski baru beberapa bulan bergabung, Indonesia sudah menjadi mentor BRICS.
Menurut Tamsil Linrung, banyak negara yang ingin mengikuti Indonesia bergabung menjadi anggota BRICS.
“Banyak negara minta diajari bagaimana cara menjadi anggota BRICS begitu cepat. Mereka lebih dulu mengusulkan negaranya, tetapi ternyata Indonesia lebih cepat diterima,” jelas Tamsil Linrung.
Mata uang BRICS diyakini mampu menegakkan kemandirian ekonomi negara-negara anggotanya dan bersaing dengan sistem keuangan internasional yang ada.
Sistem keuangan internasional saat ini didominasi oleh Dolar Amerika, yang menyumbang sekitar 90 persen dari semua perdagangan mata uang.
“Sudah mata bukti, sudah banyak negara yang kapok berteman dengan Amerika Serikat, termasuk Israel,” ujar Tamsil Linrung.
Fokus saat ini lebih kepada penguatan sistem pembayaran digital dan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antarnegara anggota BRICS.(*)