TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU — Saira Daeng Mutti (65), jemaah calon haji (JCH) asal Lare-lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, meninggal dunia di RSUD Batara Guru, Kota Belopa.
Ia mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif jelang keberangkatan JCH Luwu, Sabtu (10/5/2025).
Almarhumah batal berangkat ke Tanah Suci karena kondisi kesehatannya melemah.
"Yang saya dengar, beliau mengeluhkan sakit di dada. Kemungkinan penyakit jantung," kata Kepala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Luwu, Armin, belum lama ini.
Padahal, kata Armin, koper berisi perlengkapan haji milik Saira sempat diangkut ke dalam bus menuju Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar.
"Beliau sudah pelunasan (biaya haji), bahkan sudah mau diangkut kopernya untuk ke Makassar," ujarnya, Selasa (13/5/2025).
Armin mengatakan, pihaknya kini menunggu keputusan ahli waris untuk pelimpahan kuota haji almarhumah.
"Pengganti bisa anak kandung, orang tua, atau saudara," jelasnya.
Ia menambahkan, beberapa berkas yang dibutuhkan untuk pengajuan pelimpahan antara lain:
- Berita kematian
- Surat keterangan ahli waris yang disetujui seluruh ahli waris
- Bukti pelunasan biaya haji
- Buku tabungan haji
- Berkas administrasi calon pengganti
Menurutnya, pengganti almarhumah akan menjadi prioritas untuk berangkat haji tahun depan.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 270 JCH asal Kabupaten Luwu diberangkatkan dari Rumah Jabatan Bupati menggunakan 10 bus menuju Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu (10/5/2025).
Bupati Luwu, Patahuddin, melepas langsung rombongan sebelum bertolak ke Mekkah, Minggu (11/5/2025).
"Harapan kami, para jemaah tiba di Mekkah dengan selamat dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat serta menjadi haji mabrur," tuturnya.
Dari total 272 jemaah, dua orang batal berangkat karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan.
Kasi Haji Kemenag Luwu, Armin, menyebut dua jemaah tersebut dirawat intensif di RSUD Batara Guru, Belopa.
"Iye, dua memilih mengundurkan diri karena kondisi kesehatan. Pertama Ibu Saira dari Kecamatan Bua, dan satu lagi Ibu Atirah dari Kecamatan Bajo," jelasnya.
Menurut Armin, kondisi Saira memburuk karena penyakit jantung yang dideritanya.
"Ibu Saira masuk ICU karena penyakit jantung, informasinya seperti itu," ucapnya.
Sementara Atirah Rahmanu tengah menjalani perawatan pascaoperasi kandungan.
"Dia khawatir berangkat, jadi mengundurkan diri," tambahnya.
Keduanya akan menjadi prioritas keberangkatan haji tahun depan.
"Insya Allah kalau sehat, tahun depan akan berangkat. Jadi prioritas. Daftar urut nomor pertama mi itu," tegas Armin.
Sementara itu, Petugas Kesehatan Haji Kloter, Arif Rusman, menyampaikan bahwa 28 jemaah menggunakan kursi roda.
Sebanyak 16 jemaah termasuk kategori risiko tinggi berat, dan 63 lainnya risiko tinggi sedang.
"Jemaah risiko tinggi berat umumnya berusia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat penyakit seperti jantung, diabetes melitus, dan hipertensi," jelas Arif. (*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana