Kolonel Antonius adalah satu dari 13 korban tewas pada peristiwa pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5).
Para korban terdiri dari 2 perwira dan 2 bintara TNI yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda serta Kopral Dua Ery Peanggodo dan Prajurit Satu Apriyo Setiawan.
Sementara, 9 korban lainnya adalah warga sipil, yakni Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.
Kemarin jenazah Kolonel Antonius dimakamkan di Sasonoloyo Kaliwanglu Kulon, Harjobinangun, Paken, Sleman, setelah diberangkatkan dari kediamannya di perumahan Seruni Hills, Bekasi, Jawa Barat.
Ibu Kolonel Antonius, Bernaderta Rusminiwati mengatakan putranya dimakamkan di pemakaman di Kaliwanglu Kulon, DI Yogyakarta itu karena nenek moyang keluarganya berada di sana.
Sang ayah kelahiran dari Kaliwanglu.
Setelah sang anak meninggal, Rusminiwati berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap keluarga mendiang kolonel Antonius.
"Saya berharap pemerintah memperhatikan anak dan istrinya. Anaknya masih kecil. Saya syok banget, karena seorang ibu saja. Anak saya umur 50 tahun, tapi anaknya masih 6 tahun. Saya berharap ada perhatian," ujarnya.(tribun network/mad/rey/dod)