Diduga Ada Joki Tes Calon Bintara Polisi di Sulsel, Bayarannya Jutaan Rupiah

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Edi Sumardi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELANTIKAN POLISI - Foto pelantikan polisi bintara di SPN Batua, Makassar, Sulsel pada tahun 2019. Foto ini menjadi foto ilustrasi terkait dengan adanya dugaan joki dalam penerimaan calon bintara di Sulsel.

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Kabar dugaan praktik curang dalam proses rekrutmen calon siswa (Casis) Bintara Polri di Sulawesi Selatan mencuat ke publik.

Salah satu tudingan menyebut adanya praktik perjokian dalam ujian seleksi calon anggota Polri tersebut.

Sebuah media online mengunggah informasi yang menyebut ada calon siswa yang dibantu saat mengerjakan soal ujian akademik.

Bahkan, bantuan tersebut disebut dibayar jutaan rupiah.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan lebih dulu mengecek informasi itu ke Divisi Propam Polda Sulsel.

"Saya koordinasi dengan Propam dulu, gimana hasil penyelidikannya," kata Kombes Pol Didik Supranoto, Senin malam (12/5/2025).

Baca juga: Tarif Rp200 Juta, Sindikat Joki Janjikan Peserta Lulus Kedokteran Unhas

Ia menegaskan, Polda Sulsel tidak akan mentolerir segala bentuk kecurangan dalam proses penerimaan anggota Polri.

"Perlu diketahui bersama bahwa Polda Sulsel tidak akan mentolerir apa bila ada penyimpangan dalam penerimaan Casis Bintara," jelasnya.

Didik yang pernah menjabat Kabid Humas Polda Sulteng ini menambahkan, bila ada anggota Polri yang terbukti terlibat akan diproses sesuai hukum.

Sedangkan calon siswa yang kedapatan menggunakan jasa joki akan langsung didiskualifikasi.

"Apabila terbukti anggota Polri terlibat akan diproses sesuai hukum dan Casis (calon siswa) yang terlibat akan didiskualifikasi sesuai dengan Pakta Integritas yang telah ditandatangani dan diucapkan bersama," tegasnya mengatakan.

Terpisah, Kabid Propam Polda Sulsel Kombes Pol Zulham membantah adanya praktik perjokian dalam penerimaan Casis Bintara seperti yang ramai diberitakan.

Namun, ia tidak menampik adanya dugaan kecurangan yang melibatkan pengawas ujian dari kalangan Bintara.

"Bukan joki, tapi beberapa petugas pengawas ujian dari bintara baru bekerja sama dengan casis untuk jawaban saat ujian akademik," ungkap Zulham.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai jumlah personel yang diperiksa, Zulham meminta agar konfirmasi dilakukan ke Humas.

Halaman
12

Berita Terkini