Rihlah itu dipimpin langsung Gurutta Wahab dan beberapa pembina Aliyah Tonrongnge.
Mereka mulai mendaki lewat Manipi, Sinjai.
Untuk apa Rihlah ke Gunung Bawakaraeng? Andi Muhammad Akmal mengatakan, “Untuk melihat dan memastikan apakah betul ada ‘Kakbah’ tempat masyarakat yang biasa haji di Gunung Bawakaraeng.”
“Sampai di Puncak Bawakaraeng, kami melihat ada bangunan. Ternyata itu adalah Tugu, yang menurut info kami dapatkan, dulu sebagai Pos Penjagaaan Tentara Belanda,” ujar Andi Muhammad Akmal menambahkan.
Dalam perjalanan dan sampai ke Puncak Gunung, mereka bercanda dan bersenda gurau dengan Gurutta Wahab.
Jadi santri Tonrongnge dipimpin Gurutta Wahab sudah membuktikan sejak 1995 itu bahwa tidak “Kakbah” di Puncak Bawakaraeng. Tidak ada “Haji Bawakaraeng.
Yang ada hanya pendaki Bawakaraeng.(as kambie)