Pengangkatan ini terjadi setelah pengunduran diri Kardinal Kanada Marc Ouellet, yang sebelumnya menjabat sebagai pemimpin keuskupan, menyusul tuduhan kekerasan seksual terhadapnya.
Kendati demikian, Vatikan akhirnya membatalkan kasus terhadap Ouellet karena bukti yang tidak mencukupi.
Perjalanan Karier
Prevost kemudian diangkat secara resmi sebagai kepala keuskupan tersebut pada 2023, menandai puncak dari perjalanan kariernya di Gereja Katolik.
Selain itu, Prevost juga dikenal sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, posisi yang semakin menguatkan perannya sebagai figur penting dalam Gereja Katolik global.
Menjelang konklaf, nama Prevost semakin diperhitungkan dalam perbincangan mengenai calon paus masa depan.
Para pengamat Vatikan menilai peluangnya cukup besar, mengingat kecenderungan pastoralnya yang kuat, pandangan global yang luas, serta kemampuannya dalam menavigasi birokrasi Vatikan yang rumit.
Surat kabar Italia La Repubblica bahkan menyebutnya "orang Amerika yang paling tidak Amerika" karena gaya berbicaranya yang tenang dan rendah hati (soft spoken), mencerminkan pendekatan moderat yang dimilikinya.
Selain itu, Prevost memiliki pemahaman mendalam tentang hukum kanon, menjadikannya sosok meyakinkan bagi para kardinal konservatif yang mencari paus dengan perhatian lebih terhadap aspek teologis gereja.
Dalam wawancara dengan Vatican News, Prevost menyatakan bahwa gereja harus terus berkembang dan beradaptasi dengan dunia yang terus berubah.
Menurutnya, meskipun pesan gereja tetap sama—untuk menyiarkan pesan Yesus Kristus dan Injil—cara-cara penyampaiannya harus menyesuaikan diri dengan zaman.
"Kita tidak boleh berhenti, kita tidak bisa kembali. Kita harus melihat bagaimana Roh Kudus menginginkan gereja untuk menjadi hari ini dan esok karena dunia saat ini, tempat gereja hidup, tidak sama dengan dunia sepuluh atau 20 tahun yang lalu," kata Prevost.
Ia menekankan pentingnya menjangkau kelompok-kelompok yang lebih luas, seperti kaum muda, orang miskin, dan politisi, dengan cara yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan zaman.
Paus dari Masa ke Masa
Abad ke-1
- Santo Petrus (30-64)
- Santo Linus (64-76)
- Santo Anakletus (76-88)
- Santo Klemens I (88-99)
- Santo Evaristus (99-105)