Polisi Selidiki Kematian Dokter Gigi Unhas dalam Kontrakan, Sejumlah Saksi Diperiksa

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Personel Dokpol Biddokkes Polda Sulsel evakuasi mayat dokter gigi Unhas drg Ismawan Hajwan di rumah kontrakan kamar kontrakan Kompleks Nusa Harapan Permai, Tamalanrea, Makassar, Kamis (8/5/2025) siang

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polisi menyelidiki penyebab meninggalnya mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, drg Ismawan Hajwan.

Ismawan Hajwan ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakan Kompleks Nusa Harapan Permai, Tamalanrea, Makassar, Kamis (8/5/2025) siang.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana yang dikonfirmasi, mengaku penyelidikan terkait penyebab meninggalnya Ismawan masih berlangsung.

"Lidik udah pasti. Saat ini, jenazah sudah divisum di RS (Bhayangkara) Olah TKP oleh ident sudah dilaksanakan," jelas Devi kepada tribun.

Selain olah TKP, penyidik lanjut Devi juga sementara menggali keterangan saksi.

"Saksi-saksi yang mengetahui, menemukan jenazah dan lain-lain sudah dimintai keterangan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Kabar duka datang dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

Seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unhas, ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakannya.  

Peristiwa terjadi pada Kamis, 8 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WITA.

Korban dilaporkan bernama drg. Ismawan Hajwan.

Asalnya dari Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Almarhum sekarang duduk di Semester Tiga, dan mengambil Spesialis Konservasi Gigi.  

Ia tinggal di rumah kontrakan yang terletak di Kompleks Nusa Harapan Permai, Tamalanrea, Makassar.

Pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WITA, teman seangkatan almarhum merasa heran.

Almarhum yang sedang menjadi dokter residen di RSGM Kandea belum hadir.

Tidak pernah almarhum terlambat. Karena pasien-pasien almarhum sudah menunggu, maka beberapa temannya berinisiatif menghubungi melalui telepon.

Namun tidak ada respon.

Pada pukul 10.00 WITA, dua rekan almarhum berinisiatif datang ke tempat tinggal almarhum.

Mereka khawatir ada sesuatu yang terjadi dengan almarhum.

Maka, kedua rekan ini mendobrak pintu rumah almarhum. Mereka menemukan almarhum dalam keadaan terlentang di kursi, dengan badan yang membiru dan kaku. Saat diperiksa tanda-tanda vital, dipastikan almarhum telah meninggal dunia.

Di atas meja samping almarhum ditemukan terdapat beberapa obat yang biasa dikonsumsi oleh penderita jantung, hipertensi, dan kolesterol.

Saat diperiksa, obat jantung tersebut telah dikonsumsi sebanyak dua butir.(*)

Berita Terkini