Biaya penjualan dan pemasaran berhasil ditekan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, berkat penerapan strategi digitalisasi.

Namun, terjadi kenaikan pada komponen biaya lain seperti biaya interkoneksi, pengeluaran langsung lainnya, serta beban regulasi.

Secara keseluruhan, pertumbuhan beban operasional masih di bawah pertumbuhan pendapatan.

Strategi transformasi digital XL Axiata, termasuk peningkatan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan AXISNet, terus menunjukkan hasil positif.

Tercatat lebih dari 35,7 juta pelanggan aktif menggunakan kedua aplikasi ini, dengan pertumbuhan Monthly Active Users (MAU) sebesar 18 persen secara tahunan.

Peningkatan penggunaan aplikasi mencerminkan penguatan pengalaman dan monetisasi pelanggan.

Semakin sering digunakan, semakin tajam pula kemampuan XL Axiata dalam memprediksi perilaku pelanggan dan menyusun penawaran yang tepat sasaran.

Kontribusi pendapatan dari MyXL dan AXISNet meningkat hingga 21 persen, salah satunya berkat peluncuran fitur XL Circle dalam aplikasi MyXL.

Salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan yang terus dijalankan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Data net promoter score (NPS) menunjukkan peningkatan signifikan, yang berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan layanan dan pendapatan.

Penerapan strategi digital berbasis data analytics memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area bernilai tinggi dan membangun jaringan sesuai kebutuhan pelanggan.

Melalui data analytics, perusahaan dapat mengevaluasi KPI terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas, sehingga mampu merancang strategi yang relevan terhadap tantangan dan peluang pasar.

Posisi keuangan XL Axiata tetap sehat hingga akhir kuartal pertama 2025.

Total utang kotor tercatat Rp 13,1 triliun, dengan rasio net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,51x.

Utang bersih tercatat sebesar Rp 11,6 triliun.