TRIBUN-TIMUR.COM, SULBAR - Ketua Umum Pelti AM Nurdin Halid resmi melantik pengurus Pelti Sulbar di Hotel Ratih, Kabupaten Polman Sulbar Sabtu (3/5/2025).

Pengurus yang dilantik itu hasil Musyawarah Provinsi Pelti Sulbar di Hotel Aflah Mamuju pada 2 November 2024 lalu.

Lima bulan setelah terpilih, Ajbar Kadir kini resmi menjabat Ketua Pelti Sulbar. Ia adalah anggota DPR RI Komisi IV.

Dalam kesempatan itu, Nurdin Halid mengungkapkan cita-cita Pelti menjadikan tesnis jadi industri untuk Indonesia Emas 2045.

Ia pun mendorong Ajbar Kadir mencetak petenis muda profesional dari tana Mandar.

"Kita ingin menjadikan tenis jadi industri, kita ingin membangun industri tenis menuju Indonesia emas," kata Nurdin Halid dalam sambutannya.

Ia membandingkan tantangan saat mengurus sepakbola Indonesia dan tenis.

Kalau membina sepakbona, dibutuhkan kerja sama pemain untuk memajukan tim sepak Indonesia.

Sementara membina tenis, fokus memajukan skil individu pemain.

"Saya sebagai ketum ingin jadikan tenis bukan sekadar olahraga, tetapi juga jadi tenis pekerjaan," ujar Nurdin Halid.

Nurdin Halid ingin menanamkan pemahaman kepada bibit muda semangat menjadikan tenis sebagai pekerjaan.

Pemahaman tersebut diharapkan memacu anak-anak muda jadi pemain profesional.

"Kita berharap anak-anak kita berlatih serius mengasah kemampuan sehingga suatu saat bisa jadi pemain profesional, ketika jadi pemain profesional itu bisa jadi masa depan," kata Nurdin Halid.

"Nanti pemain-pemain tenis kita setelah mengikuti kompetisi amatir lalu berlanjut jadi pemain prefesional maka mereka sudah dapatkan pendapatan rutin tiap bulan," ujar Nurdin Halid.

Setelah pelantikan, Nurdin Halid meminta Ajbar Kadir memasifkan konsolidasi organisasi hingga level kabupaten/kota.

"Setelah pelantikan ini dilanjutkan konsolidasi untuk tingkat kabupaten kota, dengan konsolidasi baik maka program bisa jalan dengan baik," kata Nurdin Halid.

"Saya senang sulbar sudah punya visi tersendiri ingin memajukan tenis Sulbar menuju prestasi, nah memang tenis olahraga yang orientasi pretasi," ujar Nurdin Halid.