TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Ketua DPW PAN Sulawesi Selatan (Sulsel), Ashabul Kahfi, memberi sinyal kesiapan regenerasi di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel.
Kahfi mengatakan, dirinya telah memimpin partai berlambang matahari putih itu cukup lama.
“Saya sudah empat periode menjabat Ketua DPW PAN Sulsel," katanya saat dihubungi Tribun Timur.com, Sabtu (3/5/2025).
Saatnya kader-kader muda dan potensial mengambil peran lebih besar.
"Saya kira, saat ini sudah cukup banyak kader PAN yang siap dan layak memimpin,” ungkap anggota DPR RI itu.
Pernyataan tersebut seolah menjadi penegasan bahwa PAN Sulsel tidak kekurangan tokoh internal yang kompeten untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Muswil PAN Sulsel Digelar 4 Mei di Makassar, Zulhas Hadir Lewat Zoom
“Saya kira hal itu sudah sangat jelas,” jelasnya.
Diketahui, Ashabul Kahfi telah memimpin PAN Sulsel sejak lebih dari satu dekade terakhir.
Bahkan, dia telah mengawal sejumlah agenda politik besar, termasuk Pemilu dan Pilkada di Sulsel.
Terbaru, Ashabul Kahfi ditunjuk oleh DPP PAN menjadi Ketua Bappilu PAN wilayah Sulsel.
Sekedar diketahui, dua nama disebut bakal maju di Muswil PAN.
Ialah Chaidir Syam Bupati Maros dan Husniah Talenrang Bupati Gowa.
Profil Ashabul Kahfi
Ashabul Kahfi adalah politikus senior PAN.
Sebelum menjadi anggota DPR RI, Ashabul Kahfi sudah pernah tiga periode menjadi pimpinan DPRD di Sulawesi Selatan.
Ashabul Kahfi juga tercatat sudah empat periode menjabat sebagai ketua DPW di Sulsel.
Selain itu, Kahfi dikenal sebagai aktivis sejak masih mahasiswa.
Dia adalah kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Pengalamannya sebagai pengurus organisasi masyarakat tentu tidak diragukan lagi.
Ashabul Kahfi lahir di Butta Toa, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, 13 Maret 1961.
Ia menamatkan pendidikan menengahnya di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Yogyakarta.
Setelah cukup mengenyam pendidikan di kota gudeg, Yogyakarta, ia melanjutkan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar dan tamat tahun 1985.
Kemudian pascasarjana IAIN Alauddin tahun 1995.
Selepas kuliah, ia mengabdikan diri menjadi dosen di Almamaternya, IAIN dan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tercatat ia pernah menjadi dekan fakultas agama Islam di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sejak masih belia, Ashabul Kahfi sudah terlibat berorganisasi di Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan menjadi Ketua IPM Cabang Tamalate (1981).
Ketua Lembaga Dakwah HMI Cabang Makassar (1982-1984), dan Ketua Koordinator Komisariat IMM IAIN Alauddin (1984-1986).
Di samping terlibat dalam organisasi ekstra kampus, Kahfi juga terlibat di organisasi internal kampus dengan menjadi Ketua BKPM IAIN Alauddin (1984-1986).
Terakhir ia diamanatkan sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (2000-2003) sebelum akhirnya meminta izin karena keterlibatannya dalam pencalonan anggota legislatif di pemilu 2004.
Karir Politik
Karir politiknya dimulai dari keterlibatannya dalam deklarasi Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan diawal-awal PAN berdiri.
Kemudian menjadi carateker gerakan muda PAN.
Ia pun menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan (2005-2010).
Di samping sebagai Ketua PAN, ia tercatat menjadi salah satu Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan masa bakti (2004-2009).
Periode 2009-2014, kini ia kembali dipercaya menjadi salah satu pimpinan di DPRD Sulawesi Selatan.