MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sebulan jelang Hari Raya Iduladha, harga cabai naik mencapai Rp50 ribu per kilogram.
Di Pasar Terong dan Pasar Kalimbu, Makassar, Sulsel, harga cabai dalam kondisi normal hanya Rp 20 ribuan per Kg.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulsel, Ahmadi Akil, kenaikan harga cabai rutin terjadi jelang Lebaran.
“Dari dulu, cabai memang tidak pernah mengalami penurunan harga. Sejak bulan Ramadan sudah naik, untung kalau bisa dapat harga Rp60 ribu atau Rp70 ribu,” ujarnya saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Selasa (29/4/2025).
Meski demikian, Ahmadi optimistis harga cabai tidak akan menembus angka Rp100 ribu per kilogram.
“Saat Lebaran Idulfitri lalu saja tidak sampai Rp100 ribu. Paling tinggi Rp80 ribu, itu pun hanya dua hari. Setelah itu turun lagi,” katanya.
Baca juga: Harga Bumbu di Pasar Daya Naik Jelang Iduladha, Cabai Keriting Capai Rp50 Ribu Per Kg
Keluhan soal kenaikan harga bumbu dapur disampaikan warga.
Anik, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di Pasar Daya, Makassar, mengeluhkan mahalnya harga jelang Iduladha.
“Banyak kebutuhan kalau sudah mau Iduladha, seperti sayur dan bumbu masakan. Harapannya, harga bisa stabil. Jangan terlalu tinggi,” katanya.
Keluhan serupa juga disampaikan Saripa (30), pedagang bumbu dapur di Pasar Daya.
Ia mengaku harga cabai bisa melonjak hingga Rp100 ribu per kilogram saat menjelang hari raya.
“Naiknya harga sudah biasa. Kadang cabai bisa sampai Rp100 ribu sekilo, tapi ya pasrah saja karena tergantung pasokan dan permintaan,” ujarnya.
Sebagai pedagang sekaligus konsumen, Saripa juga berharap ada perhatian dari pemerintah untuk menstabilkan harga.
“Kalau bisa, jangan terlalu mahal karena saya juga pakai untuk kebutuhan sendiri,” katanya.(*)