TRIBUN-TIMUR.COM - Xiaomi Corporation meluncurkan Laporan Environmental, Social, and Governance (ESG) ke-7 untuk tahun 2024.
Laporan ini menyoroti komitmen Xiaomi dalam memperluas akses terhadap teknologi, memperkuat mitigasi perubahan iklim, serta menjalankan sistem reuse and recycle sebagai bagian dari strategi keberlanjutan berbasis teknologi inti (core technology).
Dalam laporan terbarunya, Xiaomi memaparkan capaian penting seperti peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) sebesar RMB24,1 miliar atau sekitar Rp55,21 triliun, serta total lebih dari 42.000 pengajuan paten secara global.
Separuh dari 21.190 karyawan Xiaomi kini merupakan bagian dari tim R&D.
Xiaomi juga mengedepankan inovasi pada sektor manufaktur dengan pengoperasian Xiaomi Smart Factory dan Xiaomi EV Factory, yang menerapkan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi internet industri untuk menciptakan proses produksi yang ramah lingkungan dan efisien, dengan tingkat otomatisasi mencapai 81 persen.
Demikian siaran pers diterima Tribun-Timur.com.
Semua Kalangan
Xiaomi menegaskan komitmennya terhadap aksesibilitas digital dengan menyempurnakan fitur-fitur seperti TalkBack, subtitle real-time, dan pengenalan gerakan (gesture-motion control) bagi penyandang disabilitas.
Dukungan OCR pada sistem Xiaomi HyperOS memudahkan tunanetra dalam mengenali dan memahami konten visual.
Versi terbaru Xiaomi HyperOS juga mencatat tingkat akurasi transkripsi mencapai 93 persen.
Selain itu, perusahaan menjalankan program kolaboratif untuk pengembangan teknologi ramah lansia, termasuk desain dan aplikasi yang mendukung keselamatan pengguna berusia lanjut.
Perubahan Iklim
Untuk mengurangi emisi karbon, Xiaomi mewajibkan pemasok smartphone menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) minimal 5 persen per tahun mulai 2024, serta penggunaan energi terbarukan minimal 25 persen.
Pada 2050, seluruh rantai pasok wajib menggunakan listrik dari sumber terbarukan 100 persen.
Xiaomi juga menyelesaikan pengukuran jejak karbon untuk 18 produk unggulan dan menerapkan audit serta sertifikasi manajemen energi ISO 50001.
Strategi pengiriman juga dialihkan ke moda laut dan kereta, yang pada 2024 berhasil menekan emisi karbon hingga 3.378 ton.
Daur Ulang
Xiaomi telah mencapai 95,94 persen dari target daur ulang 38.000 ton limbah elektronik antara 2022–2026.
Lebih dari 1,3 juta perangkat bekas telah diproses melalui program trade-in di Tiongkok, serta 23.353 unit lainnya di sembilan negara lain.
Program refurbish juga berkembang hingga mencakup laptop, proyektor, dan monitor, dengan lebih dari 130.000 perangkat diperbaiki selama 2024.
Inovasi material ramah lingkungan turut dilakukan, termasuk penggunaan bahan berbasis bio dari limbah lemon untuk bodi Xiaomi 14T dan pemanfaatan logam daur ulang dalam komponen akustik perangkat.
Fasilitas produksi utama, Xiaomi Smart Factory, mencatat tingkat pengalihan limbah sebesar 99,35 persen dan meraih sertifikasi Zero Waste to Landfill dari TÜV Rheinland dengan peringkat tertinggi, yakni tiga bintang.(*)