امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ
Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.
Artinya: Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau.
3. Abu Dawud dan At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw menganjurkan bacaan doa berikut ini sebanyak tujuh kali di hadapan orang yang sakit. Melalui doa ini, diharapkan Allah mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut. أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya: Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu.
4. Kita juga dapat mendoakan kesembuhan orang yang sakit dengan menyebut langsung nama orang tersebut.
Ini dilakukan Rasulullah saw saat menjenguk Sa‘ad bin Abi Waqqash sebagaimana riwayat Imam Muslim berikut.
Caranya yaitu mengganti nama Sa‘ad dengan nama orang sakit di hadapan kita. اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا
Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan. Allāhummasyfi Sa‘dan Artinya: Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad. Tuhanku, sembuhkan Sa‘ad.
5. Doa ini dibaca Rasulullah saw ketika menjenguk seorang badui yang menderita demam, menurut riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Abbas ra.
لَا بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ Lā ba’sa thahūrun insyā’allāhu.
Artinya: (Semoga) tidak apa-apa (sakit), semoga suci dengan kehendak Allah.
6. Selain doa kesembuhan, kita juga dapat menyertakan doa pengampunan dosa dan perlindungan agama dan raga bagi mereka yang sedang sakit. Doa ini yang dibaca oleh Rasulullah ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi ra sebagaimana riwayat Ibnu Sunni.
شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ
Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.
Artinya: Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia. (*)