TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Duka cita mendalam dirasakan umat Katolik di seluruh dunia atas wafatnya pemimpin Gereja Katolik Roma ke-266, Paus Fransiskus, di usia 88 tahun.

Sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat  kunjungan bersejarah ke Indonesia pada 3-6 September 2024. 

Kunjungan itu merupakan yang pertama kali dilakukan Paus Fransiskus ke Indonesia setelah 35 tahun, sejak kunjungan terakhir Paus Yohanes Paulus II pada 1989.

Kedatangan Paus Fransiskus memberikan kesan tak terlupakan bagi umat Katolik di Indonesia. 

Uskup Agung Keuskupan Agung Makassar, Mgr. Fransiskus Nipa, menyatakan bahwa saat Paus berkunjung, umat Katolik sangat antusias, bahkan masyarakat umum di luar umat Katolik turut bersemangat.

"Melihat sosok Paus Fransiskus yang sangat sederhana selama di Indonesia," ujar Fransiskus Nipa saat diwawancarai wartawan usai menggelar doa bersama di Gua Maria Keuskupan Agung Makassar, Selasa (22/4/2025).

Menurutnya, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia bukan hanya untuk umat Katolik. 

"Tetapi lintas batas (umat beragama), bahkan yang sangat viral itu waktu kegiatan di Masjid Istiqlal yang bermuara pada deklarasi Istiqlal," tambahnya.

Saat Paus Fransiskus berkunjung ke Masjid Istiqlal, Fransiskus Nipa mengatakan ada dua poin penting dalam deklarasi Istiqlal tersebut.

"Pertama adalah perlawanan melawan dehumanisasi, artinya perjuangan kemanusiaan karena banyak hal yang merusak kemanusiaan kita," ujar Fransiskus Nipa. 

"Kemudian yang kedua adalah perjuangan pertobatan ekologis, dua poin penting dalam deklarasi Istiqlal," sambungnya.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025), di usia 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan. 

Pada pukul 09:45 waktu setempat, Kardinal Kevin Farrel, Camerlengo Vatikan, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus.

“Pada pukul 07:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke Rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ungkap Kardinal Kevin Farrel seperti dikutip dari Vaticannews.

Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli pada Jumat (14/2/2025) setelah menderita pneumonia. 

Setelah 38 hari di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya. (*)