Keempat, sekalipun Sufmi Dasco Ahmad menggunakan hak jawabnya melalui mekanisme Dewan Pers, Haris melihat “penghakiman sepihak” seperti yang dilakukan majalah Tempo itu tidak dapat memulihkan kredibilitas dan nama baik yang sudah terlanjur dicemarkan dan dirusak melalui berbagai platform media sosial.
”Menurut saya, memang pemberitaan Tempo bertendensi politik yang bertujuan merusak nama baik dan kredibilitas Sufmi Dasco Ahmad sebagai pejabat pemerintah dan “orang dekat” Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya yakin.
Kelima, setelah membaca dengan teliti tiap huruf, kata dan kalimat, Haris mengaku tidak ada satupun data dan fakta yang diungkap oleh Tempo untuk memperkuat 'penghakiman sepihak' terhadap Sufmi Dasco Ahmad yang dikaitkan dengan kasino.
Keenam, ia memastikan pemberitaan Tempo yang mengaitkan nama Sufmi Dasco Ahmad dengan kasino berbasis pada rumor dan desas desus, tanpa fakta dan data.
”Saya yakin Tempo pasti dapat pasokan rekayasa rumor dan desas-desus dari kelompok kepentingan yang terganggu dengan peran strategis Sufmi Dasco Ahmad di era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.
Iwan Sumule Tak Terima Dasco Dikaitkan dengan Judi
Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule merespon pemberitaan media Tempo yang menyeret nama Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad dalam dugaan bisnis judi online di Kamboja
Iwan Sumule menyebut media harusnya menjunjung tinggi kaidah-kaidah jurnalistik dalam memproduksi berita.
Jangan sampai berita yang diproduksi tercipta karena kebencian dan bertujuan merusak nama baik.
Menurut Iwan Sumule, media seharusnya memegang prinsip uji informasi, keberimbangan, dan tidak mencampurkan fakta dengan opini yang menghakimi.
"Saya yakin ini hanya didasarkan halusinasi dan tanpa konfirmasi ke Pak Dasco," ujar Iwan Sumule melalui pesan tertulisnya, Rabu (8/4/2025)
Sementara menjawab soal keterlibatan Dasco dengan Golden Oasis yang disebut pengendali judi online, Iwan Sumule menerangkan bahwa hal tersebut terjadi sebatas hubungan bisnis di masa lalu.
Tepatnya saat Dasco menjadi komisaris di MNC, sementara hubungan bisnisnya sebatas properti secara legal.
"Kalau itu bisnisnya ilegal atau bisnis kasino, untuk apa Pak Dasco menuliskan hal itu di CV beliau. Jadi berita ini benar-benar mencederai nama baik Pak Dasco," jelas dia.
Kepada media tersebut, Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan itu meminta agar segera melakukan klarifikasi.