Wisata Kolong Jembatan Sakuli Jadi Primadona Baru di Kolaka

Editor: Sanovra Jr
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN TIMUR.COM, KOLAKA - Siapa sangka, area kolong jembatan yang biasanya terkesan kumuh dan tak terurus, bisa disulap menjadi tempat wisata menarik?

Pemandangan berbeda kini bisa dijumpai di bawah jembatan penghubung Kelurahan Watuliandu dan Kelurahan Sakuli, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka.

Kolong jembatan tersebut kini ramai dikunjungi warga, khususnya saat akhir pekan.

Tempat ini dikenal sebagai Wisata Kolong Jembatan Sakuli.

Dikelola secara swadaya oleh Komunitas Sakuli Kampung Metal (SKM), destinasi ini menghadirkan suasana alam yang asri di tengah kota.

Gemericik Sungai Sakuli yang jernih, udara sejuk, dan nuansa tenang jadi daya tarik utamanya.

Menurut tokoh pemuda SKM, Moel Sakam, ide awal pengembangan wisata ini muncul dari keprihatinan mereka terhadap kondisi lahan di bawah jembatan yang tidak produktif.

"Awalnya kami melihat lahan yang terbengkalai, sehingga kami berinisiatif mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar Moel kepada Tribun, Kamis (10/4/2025).

Komunitas SKM mulai menginisiasi pembangunan wisata tersebut sejak Desember 2024.

Perlahan namun pasti, kawasan yang semula tampak biasa, kini telah berubah menjadi spot rekreasi favorit warga.

Salah satu ikon yang menarik perhatian pengunjung adalah mural dengan tulisan Wisata Kolong Jembatan yang menghiasi dinding kolong jembatan.

PRIMADONA BARU - Sejumlah pengunjung menikmati wisata Kolong Jembatan di Kelurahan Sakuli, Kecamatan Latambaga, Kab Kolaka, Sultra, Kamis (10/4/2025). Dikelola secara swadaya oleh Komunitas Sakuli Kampung Metal (SKM), destinasi ini menghadirkan suasana alam yang asri di tengah kota.Pengunjung menikmati Wisata Kolong Jembatan di Kelurahan Sakuli, Kecamatan Latambaga, Kab Kolaka, Sultra, Kamis (10/4/2025). Dikelola secara swadaya oleh Komunitas Sakuli Kampung Metal (SKM), destinasi ini menghadirkan suasana alam yang asri di tengah kota. (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Lukisan dinding ini menjadi spot favorit untuk berfoto, terutama bagi pengunjung muda yang ingin membagikan momen mereka di media sosial.

Tak hanya menghadirkan suasana menyegarkan, keberadaan wisata ini juga membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar.

"Dengan adanya tempat ini kami tidak pernah memungut biaya masuk kecuali parkiran. Alhamdulillah, UMKM yang dikelola ibu-ibu bisa berjualan di sini. Anak-anak muda yang belum punya pekerjaan juga bisa bantu kelola parkir," tambah Moel.

Hal itu turut dibenarkan oleh Salam, salah satu pengelola wisata dari SKM.

Halaman
12

Berita Terkini