TRIBUNWAJO.COM, MAJAULENG - Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar sampaikan pesan halal bi halal di Kampus III As'adiyah Sengkang, Macanang, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Minggu (6/4/2025).
Pantauan Tribun-Timur.com, sejumlah pejabat dan tokoh daerah hadir begitupun dengan tokoh nasional.
Diantaranya, Kepala Biro Kesra Setda Pemprov Sulsel, Muhammad Hasim, Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Andi Rosman-dr Baso Rahmanuddin, Kepala Kementerian Agama Wajo, Muhammad Subhan, Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Rosid Ridho.
Lalu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Basnang Said.
Hadir pula, Hercules Rosario Marshal, broker politik Indonesia.
Prof Nasaruddin Umar mengatakan, pentingnya menjadikan hukum islam dan hukum alam sebagai landasan hidup.
"Pada dasarnya kedua hukum itu dari Allah SWT. Keduanya tidak mungkin bertentangan," katanya.
"Namun jika dalam suatu fakta, dua hukum tersebut bertentangan maka yang dimenangkan adalah hukum Alam," sambungnya.
Mengapa demikian, jelas Prof Nasaruddin karena jawabannya adalah fa manidlthurra ghaira bâghiw wa lâ ‘âdin fa lâ itsma ‘alaîh.
"Dalam keadaan terpaksa tidak ada makan selain babi (haram) dan orang memakannya bukan karena menginginkan dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya," jelasnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya ikatan manusia dengan alam.
"Alam itu adalah tanda untuk mengetahui sesuatu. Di mana ada alam di situ ada yang beralamat, ada yang ditandai yakni Allah Swt. Tidak ada artinya kita tahu alam jika tidak menghubungkannya dengan Allah. Dan alam itu adalah lambang keberadaan Allah SWT," tuturnya.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan launching Lazis As'adiyah dengan tanda memasukkan koin zakat.(*)