TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Transisi energi harus dipercepat sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Transisi energi baru dan terbarukan tenaga air dan bayu (angin) diprioritaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan.
"Untuk mempercepat transisi energi ini, harus didorong energi baru dan terbarukan salah satunya tenaga air dan bayu," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Asrul Sani, Minggu (6/4/2025).
Dijelaskan ada pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Utamanya di Kabupaten Jeneponto dan Sidrap.
Saat ini, kedua daerah tersebut memang sudah memiliki PLTB yang menopang produksi litrik sejumlah daerah.
Pengembangannya menyasar titik lain, misalkan PLTB Jeneponto akan dibangun pada garis pantai.
"Pembangkit tenaga angin di lepas pantai, sekarang masih proses fisibility study
Apakah tidak ada dampak terhadap nelayan atau lingkungan sekitar," kata Asrul Sani.
Sementara di Selayar, akan dimanfaatkan solar panel.
Solar panel merupakan perangkat yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.
Terkait besaran anggaran investasi, Asrul Sani mengaku masih menghitung dalam fisibility study
"Yang jelas besar sampai triliunan," katanya.
Dilansir dari U.S. Departement of Energy, istilah energi angin dan tenaga angin keduanya menggambarkan proses di aman angin hembusan angin menghasilkan energi mekanik.
Energi mekanik dari hembusan angin meniup bilah kincir angin dan memutarnya.
Putarannya bilah kincir angin akan membuat generator listrik di dalamnya ikut berputar.
Generator kemudian akan menghasilkan energi secara terus-menerus selama angin masih berhembus.
Angin merupakan barang bebas di mana tidak ada orang yang memilikinya.
Angin juga merupakan bentuk energi yang tidak terbatas, tidak akan habis, dan akan terus diperbaharui secara alami oleh bumi yang kita tinggali.
Dilansir dari National Geographic, ada dua jenis kincir angin yaitu horizontal-axis wind turbines (HAWTs) dan vertical-axis wind turbine (VAWTs).
HAWTs merupakan jenis kincir angin yang paling sering digunakan.
HAWTs memiliki dua atau tiga bilah kincir yang tipis dan panjang berbetuk kincir angin sesungguhnya.
Sedangkan VAWTs memiliki dua hingga empat bilah yang vertikal yang lebih mirip dengan kerangka balon udara dan tidak seperti kincir angin.
Namun keduanya sama-sama memiliki fungsi sebagai konverter energi mekanik angin menjadi energi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik manusia.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz