Musda Golkar

Daftar Lima Calon Ketua Golkar Sulsel Pengganti Taufan Pawe, Pertarungan Eks Bupati dan Bupati Baru

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MUSDA GOLKAR - Calon Ketua Golkar Adnan Purichta Ichsan, Munafri Arifuddin, Andi Ina Kartika Sari, Indah Putri Indriani, dan Ilham Arief Sirajuddin. Musda Golkar panggung pertarungan mantan bupati dan bupati baru.

TRIBUN-TIMUR.COM - Lima figur digadang-gadang akan menggantikan Taufan Pawe memimpin Golkar Sulsel. 

Mereka Andi Ina Kartika Sari, Ilham Arief Sirajuddin, Indah Putri Indriani, Adnan Purichta Ichsan, dan Munafri Arifuddin.

Andi Ina Kartika Sari dan Munafri Arifuddin baru-baru terpilih menjabat bupati.

Munafri Arifuddin menjabat Wali Kota Makassar.

Appi juga merupakan Ketua Golkar Makassar.

Baca juga: Sosok 2 Perempun Calon Penantang Taufan Pawe di Musda Golkar Sulsel

Sementara Andi Ina Kartika Sari menjabat Bupati Barru.

Adnan Purichta Ichsan dan Indah Putri Indriani baru selesai menjabat bupati.

Adnan dua periode memimpin Gowa. Saat ini, ia masih menjabat Ketua PMI Sulsel.

Sementara Indah Putri Indriani dua periode menjabat Bupati Luwu Utara.

Ia juga kini menjabat Ketua Golkar dan PMI Luwu Utara.

Begitupula Ilham Arief Sirajuddin dua periode memimpin Makassar.

Ia menjabat Wali Kota Makassar sebelum Danny Pomanto.

Kini istri Ilham, Aliyah Mustika Ilham menjabat Wakil Wali Kota Makassar.

Gebrakan Adnan

Adnan melakukan gebrakan baru menjelang Musda Golkar.

Ia menemui Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin (31/3/2025). 

Adnan dan Bahlil adalah sama-sama teman lama. 

Mereka sudah lama kenalan ketika masih sama-sama menjadi pengurus organisasi pemuda. 

Bahkan, Bahlil pernah menyampaikan kedekatannya dengan Adnan saat bertemu dengan kepala daerah se-Indonesia. 

Belum diketahui apa isi pembicaraan antara Adnan dan Bahlil.

Bisa saja keduanya membicarakan seputaran Musda Golkar.

Jabatan Taufan Pawe Berakhir Agustus

Diketahui kepemimpinan Taufan Pawe genap berumur 5 tahun pada Agustus 2025 mendatang.

Beringin rindang dalam waktu dekat segera menggelar musda.

Nama Taufan Pawe (TP) tidak ada dalam daftar nama calon potensial ketua yang disebutkan. 

"Kalau untuk potensi ketua itu beberapa seperti Bupati Barru Andi Ina, ada Aco (Ilham Arief Sirajuddin), Mantan Bupati Gowa Adnan, Mantan Bupati Lutra Indah, Walikota Makassar Appi," ujarnya kepada awak media, Kamis (27/3/2025). 

"Jadi ada dua perempuan yang potensial itu Indah sama Andi Ina. Ini yang sangat potensial untuk memimpin Golkar kedepan," sambungnya. 

Nurdin mengaku para kader Golkar yang disebutkan nya dinilai mempu mengembalikan kejayaan Golkar di Sulsel. 

"Mereka itu Bisa mengembalikan kejayaan Golkar di SulSel. Golkar kan sekarang terpuruk. Dibuktikan dengan sekarang ketua DPRD Provinsi lepas, daerah-daerah juga banyak yang lepas. Kemudian Pilkada itu buktinya golkar terpuruk," akuinya. 

Selain itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga menyebut akan memberikan atensi khusus untuk Kabupaten Bone guna mengembalikan marwah Golkar. 

"Kabupaten Bone lebih memperihatinkan. Karena sejak orde baru sampai pileg kemarin tidak pernah ketua DPRDnya bukan Golkar. Baru tahun ini jadi sangat menghentakkan bagi para politisi," jelasnya. 

Nurdin mengaku hal tersebut akan menjadi tanggungjawab nya sebagai senior Golkar untuk membenahi Golkar di Bone. 

"Dan itu bagian tanggung jawab saya kedepan sebagai orang Bone, politisi Partai Golkar itu bagian dari tanggungjawab saya untuk membenahi, siapapun ketua Golkar," ujarnya. 

"Paling tidak saya punya tanggung jawab penuh untuk dapil SulSel II untuk meningkatkan suara partai Golkar. Tapi secara nasional tentu Sulsel. Tapi, paling tidak 9 Kabupaten ini adalah atensi saya. Khususnya Bone," katanya.

Terpisah, Ketua Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin berpendapat penting untuk menilai kinerja berdasarkan data, bukan sekadar asumsi.

"Faktanya, di bawah kepemimpinan Pak Taufan Pawe, Golkar Sulsel justru naik dari 13 menjadi 14 kursi di DPRD Sulsel. Ini bukan tanda kemunduran, melainkan bukti bahwa Golkar masih kuat," tegas Nirwan.

Menurut Nirwan, hilangnya posisi Ketua DPRD Sulsel bukan semata-mata karena kelemahan Golkar.

Melainkan karena partai lain terutama NasDem berhasil menguasai dapil strategis.

"NasDem menang besar di Dapil IX (Enrekang, Sidrap, Pinrang), yang merupakan basis Ketua NasDem Sulsel, Rusdi Masse. Mereka mengamankan lima kursi DPRD Sulsel, sehingga posisi Ketua DPRD lepas dari Golkar. Ini bukan kesalahan Taufan Pawe, tapi dinamika politik," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Golkar Sulsel tetap solid dan masih menjadi kekuatan besar di perpolitikan Sulsel.

"Kalau dikatakan Golkar terpuruk, lalu bagaimana dengan tambahan kursi di DPRD? Itu jelas membuktikan bahwa Golkar tetap bertumbuh. Jadi mari berbicara dengan data, bukan sekadar opini," kata Nirwan.

Tak hanya Nirwan, Ketua Golkar Wajo, Baso Rahmanuddin turut membela kepemimpinan Taufan Pawe di Golkar Sulsel. 

Menurutnya, kepemimpinan dan manajemen kepengurusan partai di bawah Taufan Pawe berjalan dengan baik.

"Saya kira dari sisi kepemimpinan dan manajemen kepengurusan, Golkar Sulsel cukup bagus," kata Baso.

"Jika kita berbicara ukuran keberhasilan dari aspek pemenangan Pemilu dan Pilpres, tentu itu menjadi faktor utama dalam menilai kepemimpinan partai," tambahnya.

Wakil Bupati Wajo itu pun menegaskan, lepasnya kursi Ketua DPRD Sulsel tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kegagalan kepemimpinan di Golkar Sulsel.

Menurutnya, meskipun posisi Ketua DPRD Sulsel berpindah ke partai lain, Golkar justru berhasil menambah perolehan kursi di legislatif.

"Secara pribadi, saya menilai Taufan Pawe cukup berhasil dalam memimpin Golkar Sulsel," tandasnya.

 

 

Berita Terkini