Orang yang tidak beragama Islam tidak sah puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.
b. Mumayiz
Mumayiz adalah masa usia lebih kurang 7 tahun saat sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.
c. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas tidak sah baginya untuk melakukan puasa.
Nah, jika di antara kalian ada yang mengalami haid maka tidak diperkenankan untuk berpuasa.
Kalian harus menunggu sampai waktu suci tiba.
Kalian harus segera bersuci saat haid telah berhenti.
Meskipun tidak berpuasa pada bulan Ramadan, kalian wajib menggantinya pada bulan lain sampai bulan Ramadan berikutnya.
Sebaiknya, kalian tidak menunda-nunda waktu unutk menggantinya.
d. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
Nah, kalian hanya boleh berpuasa pada waktu-waktu yang tidak dilarang oleh Allah.
*Rukun Puasa
Rukun puasa adalah segala sesuatu yang wajib dipenuhi ketika sedang berpuasa.
Jika salah satu dari rukunnya tidak terpenuhi puasa menjadi tidak sah atau batal.
Rukun puasa adalah sebagai berikut.
a. Niat untuk berpuasa.
Berniat puasa dilakukan pada malam hari. Berniat dilakukan dalam hati.
Untuk menyakinkan niat biasanya diucapkan atau dilisankan.
Salah satu contoh lafal niat adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta'alaa.
Artinya:
“Aku berniat melakukan puasa esok hari untuk memenuhi kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta’ala".
Niat puasa Ramadan lebih utama dilakukan pada setiap malam sebelum terbit fajar hingga maksimal waktu imsak.
Imsak artinya menahan, waktu imsak tiba beberapa menit sebelum adzan subuh.
b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Itulah syarat dan rukun puasa Ramadhan.
Semoga Anda menjalankan ibadah puasa dengan benar dan mendapatkan pahala dari sisi Allah SWT. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Syarat dan Rukun Puasa Ramadhan
Agar puasa mendatangkan manfaat pelaksanaanya harus sesuai syarat dan rukun puasa.
Berikut syarat dan rukun puasa Ramadhan dilansir Tribun-Timur.com dari kemenag.go.id:
*Syarat Puasa Ramadhan
- Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi pada diri seorang muslim untuk melakukan ibadah puasa. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut.
a. Beragama Islam
Menurut syariat Islam, orang yang tidak beragama Islam tidak memiliki kewajiban melakukan puasa.
b. Balig
Balig artinya cukup umur, bagi laki-laki ditandai dengan mimpi basah, sedangkan bagi perempuan adalah sudah mengalami haid (menstruasi).
c. Kuat atau Mampu Berpuasa
Orang yang sedang terkena penyakit dan tidak memungkinkan untuk melakukan puasa diperbolehkan baginya untuk berbuka, tetapi diwajibkan untuk mengqada atau menggantinya pada hari-hari yang lain di luar Ramadan.
d. Berakal Sehat atau Tidak Gila
Tidak diwajibkan melakukan puasa Ramadan bagi orang yang gila, begitu pula orang yang hilang akalnya, baik karena pingsan maupun mabuk.
- Syarat Sah Puasa
Syarat sah puasa Ramadan adalah segala sesuatu yang harus terpenuhi saat menjalankan ibadah puasa. Jika tidak terpanuhi puasanya tidak sah.
Syarat-syarat sah puasa adalah sebagai berikut.
a. Beragama Islam
Orang yang tidak beragama Islam tidak sah puasanya, sampai ia memeluk agama Islam terlebih dahulu.
b. Mumayiz
Mumayiz adalah masa usia lebih kurang 7 tahun saat sudah dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.
c. Suci dari haid dan nifas
Seorang wanita yang dalam kondisi haid atau nifas tidak sah baginya untuk melakukan puasa.
Nah, jika di antara kalian ada yang mengalami haid maka tidak diperkenankan untuk berpuasa.
Kalian harus menunggu sampai waktu suci tiba.
Kalian harus segera bersuci saat haid telah berhenti.
Meskipun tidak berpuasa pada bulan Ramadan, kalian wajib menggantinya pada bulan lain sampai bulan Ramadan berikutnya.
Sebaiknya, kalian tidak menunda-nunda waktu unutk menggantinya.
d. Pada waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
Nah, kalian hanya boleh berpuasa pada waktu-waktu yang tidak dilarang oleh Allah.
*Rukun Puasa
Rukun puasa adalah segala sesuatu yang wajib dipenuhi ketika sedang berpuasa.
Jika salah satu dari rukunnya tidak terpenuhi puasa menjadi tidak sah atau batal.
Rukun puasa adalah sebagai berikut.
a. Niat untuk berpuasa.
Berniat puasa dilakukan pada malam hari. Berniat dilakukan dalam hati.
Untuk menyakinkan niat biasanya diucapkan atau dilisankan.
Salah satu contoh lafal niat adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadzihis-sanati lillahi ta'alaa.
Artinya:
“Aku berniat melakukan puasa esok hari untuk memenuhi kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini karena Allah ta’ala".
Niat puasa Ramadan lebih utama dilakukan pada setiap malam sebelum terbit fajar hingga maksimal waktu imsak.
Imsak artinya menahan, waktu imsak tiba beberapa menit sebelum adzan subuh.
b. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Itulah syarat dan rukun puasa Ramadhan.
Semoga Anda menjalankan ibadah puasa dengan benar dan mendapatkan pahala dari sisi Allah SWT. (Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin)