Kepala BBPVP Makassar Jempol Program MULIA Creative Hub

Penulis: Siti Aminah
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menerima kunjungan Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, La Ode Haji Polondu di Ruang Kerja Wali Kota, Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Makassar, Rabu (19/3/2025). Munafri komitmen atasi pengangguran di Makassar.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - MULIA Creative Hub, salah satu program prioritas Wali Kota Makassar dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham. 

Program ini digagas untuk meningkatkan keterampilan kerja masyarakat Makassar. 

Juga bertujuan untuk memerangi pengangguran, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Munafri Arifuddin menyampaikan, permasalahan utama tenaga kerja di Makassar bukanlah minimnya lapangan kerja, melainkan rendahnya keterampilan tenaga kerja. 

Munafri mengungkap, di Makassar justru banyak pekerja yang berasal dari luar daerah. 

"Artinya, bukan lapangan kerjanya yang kurang, tetapi pengembangan keterampilan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan," ucap Munafri dalam pertemuannya bersama Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar di Balaikota, Selasa (18/3/2025). 

Kata Munafri, sejak diluncurkan, program Creative Hub mendapat respon luar biasa dari masyarakat.

Misalnya, untuk pelatihan barista dan MUA (make up artist) jumlah peserta yang mendaftar sangat membeludak, kuotanya puluhan, yang daftar ratusan. 

"Ini menunjukkan bahwa masyarakat memang membutuhkan fasilitas pelatihan keterampilan," bebernya.

Munafri juga mengungkap, penguasaan atau kemampuan bahasa asing masyarakat Makassar masih kurang. 

Ini menjadi salah satu kendala bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri. 

Untuk itu, program Mulia Creative Hub juga menghadirkan pelatihan bahasa asing untuk calon pekerja. 

"Masalah utama pekerja adalah kurangnya kemampuan berbahasa asing. Oleh karena itu, melalui Creative Hub, kami akan menyediakan pelatihan bahasa asing," terangnya.

Namun, Munafri menegaskan Pemkot Makassar tidak ingin pekerja asal Makassar hanya menjadi tenaga kerja kasar. 

Ia berharap 'lulusan' Creative Hub menjadi pekerja profesional di luar negeri.

"Kami ingin mereka yang bekerja di luar negeri dengan high working class. Jika mereka harus ke luar negeri, mereka harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang matang, sehingga mereka dapat membawa manfaat lebih besar saat pulang," jelasnya.

Untuk itu, Munafri menegaskan Creative Hub akan terus dikembangkan dan akan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk BBPVP Makassar. 

"Kami sangat berterima kasih atas niat baik BBPVP Makassar untuk berkolaborasi dengan Creative Hub. Kami siap menjalankan program ini sesegera mungkin, tentu menunggu pengaturan anggaran dalam perubahan APBD mendatang," ujarnya.

Program ini mendapat apresiasi dari Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar, La Ode Haji Polondu. 

Dari berbagai kepala daerah di 10 provinsi yang menjadi wilayah kerja BBPVP Makassar, Munafri Arifuddin menonjol berkat kebijakan strategisnya dalam bidang ketenagakerjaan.

"Program ini menarik karena membekali masyarakat dengan keterampilan dan membuka peluang kerja yang lebih luas. Kami sangat mengapresiasi inisiatif luar biasa ini," tuturnya.

Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tenaga kerja, tetapi juga berpotensi besar dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Makassar.

"Dengan adanya pelatihan yang berbasis kebutuhan industri, masyarakat tidak hanya dibekali keahlian, tetapi juga diberikan peluang untuk bekerja sektor formal, membuka usaha atau bahkan berkarier di luar negeri," ujarnya.

Untuk itu, La Ode menegaskan siap berkolaborasi dengan Pemkot Makassar dalam penyediaan sarana dan prasarana pelatihan.(*)  

Berita Terkini