TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jelang mudik lebaran Idul Fitri, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulsel segera turun mengecek kondisi transportasi umum seperti bus dan kapal penyeberangan.
Kepala BPTD Sulsel Bahar sudah mempersiapkan rampcheck di terminal maupun pelabuhan.
"Rampcheck akan dilakukan ke bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan Pariwisata. kita lakukan pemeriksaan administrasi maupun aspek teknis kendaraan," jelas Bahar di Kantor Gubernur Sulsel pada Senin (17/3/2025).
"Begitu juga dengan kapal feri di pelabuhan penyeberangan, kita pemeriksaan administrasi dan teknis kapal yang akan layani pemudik," lanjutnya.
Bahar akan turun sidak ke terminal maupun pool bus yang ada di Kota Makassar.
Pemeriksaan dilakukan menyasar ke administrasi kendaraan bus tersebut, maupun kelengkapan surat milik sopir.
Sementara pengecekan teknis juga akan dilakukan menyasar fisik bus.
"Jikalau ada kita temui permasalahan yang harus segera perbaiki kita suruh operator atau perusahaan lakukan perbaikan baik bus maupun kapal," ujar Bahar.
Umumnya BPTD memeriksa mulai dari lampu utama, lampu sein, keadaan ban hingga kondisi rem.
Kondisi kursi juga diperhatikan. Mengingat BPTD kerap menemukan bus yang menambah kursi pada tempat yang tidak seharusnya.
BPTD akan membagi kategori pelanggaran mulai ringan hingga berat.
Bahkan jika pelanggaran berat, Bahar tak ragu menahan operasional bus.
"Kalau berat tidak boleh memberikan izin melakukan pelayanan arus mudik. Kategori ringan mungkin kaca spion retak, bisa lanjutkan perjalanan dengan perjanjian diperbaiki. Ada tingkatan pemeriksaan yang ada di Bus AKAP atau AKDP," ujar Bahar.
Sebagai contoh beberapa waktu lalu, BPTD Sulsel pernah menahan keberangkatan sebuah bus.
Pasalnya bus tersebut memasang kursi dibagian pintu darurat. Pelanggaran seperti ini pun harus ditindaki.
Kepala Dishub Sulsel Andi Erwin Terwo menyebut puncak arus mudik berlangsung mulai 28 Maret 2025.
"Kita wanti-wanti puncak mudik itu 28 sampai 30-31 Maret," kata Andi Erwin Terwo beberapa Waktu lalu.
Sementara itu puncak arus balik mudik berada di 6 hingga 7 April 2025.
Andi Erwin Terwo sedang menyiapkan strategi khusus untuk antisipasi kemacetan di jalur-jalur mudik.
Utamanya pada jalur lintas daerah yang cukup padat, yakni mengarah ke Sulsel bagian utara.
Jalur poros ramai pengendara akan melintasi Makassar hingga ke Parepare.
Ruas poros ini akan dilalui pemudik yang akan menuju ke wilayah Sulsel bagian utara maupun lintas provinsi ke Sulawesi Barat.
Nantinya kendaraan akan terurai di wilayah Parepare.
Pemudik arah Pinrang, Enrekang, maupun ke Sulbar akan pisah jalur.
Sementara pemudik ke arah Sidrap, Wajo hingga Palopo juga terurai ke jalur lainnya.
"Ada beberapa jalur yang harus diantisipasi. Ada jalur utara, selatan dan mamminasata. Paling tinggi arus mudik di Makassar - Parepare," kata Erwin Terwo.
Sementara jalur selatan Makassar ke Bulukumba relatif cukup aman jika dilihat dari tahun ke tahun.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz