"Makanya saya keliling keliling polres, semua sudah, jangan ada pelanggaran, jangan ada pelanggaran. Kalau di goreng selesai," tuturnya.
Diketahui dalam mutasi baru yang dikeluarkan Mabes Polri, Irjen Pol Yudhiawan dimutasi menjadi Pati Bareskrim Polri untuk persiapan penugasan di Kemenkes.
Penggantinya sebagai Kapolda Sulsel adalah Irjen Pol Rusdi Hartono yang merupakan mantan Kapolda Jambi dan Kapolrestabes Makassar.
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot
Sosial media tengah dihebohkan dengan viralnya percakapan yang diduga Kasat Narkoba Polres Bone, AKP Aswar yang memperlihatkan upaya atur damai dengan keluarga terduga pelaku penyalahgunaan narkoba di Bone.
Dalam percakapan yang viral tersebut, seseorang yang mengaku kerabat dekat penyalahgunaan narkoba di Bone sedang melakukan upaya atur damai dengan AKP Aswar dengan membayar uang sekira Rp80 juta untuk dibebaskan.
Hal tersebut kemudian membuat Kasat Narkoba Polres Bone, AKP Aswar dicopot dari jabatannya.
Berdasarkan surat perintah nomor Sprin/302/III/KEP/2025 yang ditandatangani oleh Wakapolres Bone, Kompol Antonius Tutleta dituliskan bahwa AKP Aswar yang merupakan Kasat Narkoba melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai Pama Polres Bone.
Kemudian menunjuk AKP Irwandi yang merupakan Kasubagdalpers Bag SDM Polres Bone sebagai plh Kasat Narkoba Polres Bone.
Sebelumnya, Forbes Anti Narkoba bersama dengan gabungan aktivis geruduk Mapolres Bone jalan Yos Sudarso, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Rabu (12/3/2025) sore.
Baca juga: Harta Kekayaan AKP Aswar, Dicopot Sebagai Kasat Narkoba Polres Bone Gegara Uang Rp80 Juta
Mereka meminta Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah beserta dengan Kasat Narkoba Polres Bone, AKP Aswar dicopot dari jabatannya.
Sekretaris Forbes Anti Narkoba Bone, Adiman saat dikonfirmasi mengaku salah satu penyebab dirinya geruduk Mapolres Bone karena adanya percakapan atur damai tahanan narkoba di Polres Bone.
"Adanya chat viral yang beredar di sosial media megenai atur damai tahanan narkoba untuk dilepaskan dengan membayar uang Rp80 juta rupiah," ujarnya.
Ia mengaku dengan adanya chat yang viral tersebut, Forbes Anti Narkoba merasa kecewa.
"Kami sangat kecewa karena ternyata selama ini terduga penyalahgunaan narkoba bisa membayar baru dibebaskan," jelasnya.