Namun, Nasrul tak menyerah.
Dengan hati yang tulus, ia menjelaskan niatnya: menyelamatkan tomat Lahurus agar tidak punah dan membantu petani lokal mendapatkan penghasilan lebih baik.
“Saya bilang ke mereka, kalau tidak ada generasi penerus, siapa lagi yang akan menanam tomat Lahurus?” kenang Nasrul, dikutip dari tribratanewsntt.com.
Perkataannya menggugah hati para petani tua.
Mereka akhirnya mempercayakan bibit itu kepadanya.
Dengan penuh semangat, Nasrul membuka lahan, membersihkan pohon liar, dan mulai menanam tomat raksasa itu.
Menginspirasi Pemuda dan Membantu Petani
Tak hanya bertani sendiri, Bripka Nasrul juga menginspirasi pemuda di desanya untuk kembali bertani. Ia ingin mengubah pola pikir bahwa sukses tidak hanya dengan merantau atau menjadi PNS, tetapi juga bisa dicapai dengan mengolah tanah sendiri.
“Kita harus yakin, kalau kita rajin dan ikhlas, pasti ada jalan,” ujar anggota Polri angkatan 27 itu penuh keyakinan.
Saat ini, lima pemuda telah mengikuti jejaknya untuk bertani, termasuk seorang mantan preman yang kini mengolah lahannya sendiri.
Selain itu, Nasrul juga membantu pemasaran tomat Lahurus ke berbagai daerah, seperti Kabupaten Kolaka, Kupang, dan beberapa daerah di luar Pulau Timor. Ia menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok untuk memperkenalkan tomat langka ini ke pasar yang lebih luas.
Diusulkan sebagai Hoegeng Awards
Atas dedikasinya, Bripka Nasrul, polisi yang kini bertugas di perbatasan Timor Leste, mendapat Pin Emas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 7 November 2023 di Jakarta.
Kini, nama Bripka Nasrul kembali jadi sorotan.
Pasalnya, Bripka Nasrul diusulkan sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2025, sebuah penghargaan bergengsi bagi polisi yang berdedikasi luar biasa untuk masyarakat.