TRIBUN-TIMUR.COM, PALOPO - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Rakyat (Amara) For Feni Ere unjuk rasa di depan Mapolres Palopo, Sabtu (8/3/2025).
Sebelum menyampaikan aspirasi di depan Mapolres Palopo, demonstran terlebih dahulu unjuk rasa di Simpang Empat Lapangan Gaspa Palopo.
Demonstran terlihat kompak mengenakan pakaian berwarna hitam.
Mereka juga bergantian berorasi menyampaikan aspirasi. Unjuk rasa ini juga diwarnai dengan aksi bakar ban.
Unjuk rasa ini adalah ungkapan rasa kesal karena pelaku pembunuhan terhadap Feni Ere tak kunjung ditemukan.
“Kami sudah terlalu lama menunggu keadilan untuk Feni Ere. Laporan kehilangan sudah diajukan sejak Januari 2024, tetapi belum ada titik terang hingga saat ini,” kata Jendlap Aksi, Milyani pada Sabtu (8/3/2025).
Baca juga: Kasus Pembunuhan Feni Ere, Polres Palopo Periksa 10 Saksi
Karena itu, demonstran membawa sejumlah tuntutan pada aksi tersebut.
“Kami menuntut agar pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan Feni Ere dan menangkap pelakunya,” tegasnya.
Demonstran juga meminta Kapolda Sulawesi Selatan untuk mencopot jabatan Kapolres dan Kasat Reskrim Polres Palopo yang dinilai lambat dalam menuntaskan kasus pembunuhan Feni Ere.
Milyani juga menegaskan pihaknya akan kembali melakukan unjuk rasa jika pelaku pembunuhan Feni Ere tak kunjung terungkap dan mendapat hukuman yang setimpal.
Diketahui Feni Ere telah menghilang sejak Januari 2024. Pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Setahun berlalu Feni Ere tak kunjung ditemukan. Namun, pada Februari 2025 kerangka mayat Feni Ere ditemukan di Kilometer 35 Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo.
Keluarga Feni Ere kembali melaporkan dugaan tindak pidana pembunuhan yang dialami Feni Ere ke pihak kepolisian pada 20 Februari 2025.
Namun sampai saat ini, pembunuh Feni Ere belum diketahui identitasnya dan masih berkeliaran. (*)
Justice for Feni Ere
Kematian perempuan bernama Feni Ere, warga Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan masih menyisakan banyak tanda tanya.
Setelah setahun dinyatakan hilang, mayat Feni Ere yang hanya menyisakan kerangka ditemukan di Kilometer 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo.
Pihak keluarga menduga Feni Ere menjadi korban pembunuhan karena ditemukan bercak darah di kamar Feni saat ia menghilang pada Januari 2024.
Tak hanya itu, kondisi kerangka Feni yang terlilit celana pada bagian mulut juga menjadi alasan kuat keluarga menduga Feni dibunuh.
Tagar #JusticeForFeniEre pun mulai ramai digunakan di media sosial. Tagar ini digunakan untuk mendesak kepolisian agar segera mengungkap pelaku pembunuhan Feni Ere.
Pihak keluarga sangat berharap pelaku pembunuhan Feni Ere segera ditangkap.
“Hati keluarga sangat terluka. Satu tahun kami kehilangan dan Feni ditemukan dalam kondisi seperti ini. Anak ini (Feni Ere) pasti dibunuh. Kami banyak mencurigai orang, tapi kami tidak berdaya untuk menangkap pelakunya,” ucap Paman Feni, Farwi, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, mengatakan pihaknya masih menyelidiki dugaan kasus pembunuhan tersebut.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini," kata AKP Sayed Ahmad Aidid, Minggu (23/2/2025).
Hingga saat ini, kepolisian telah memeriksa dan meminta keterangan dari 10 saksi, yaitu orang-orang yang sempat bertemu dengan Feni Ere sebelum ia dinyatakan hilang.
10 Saksi Diperiksa
Sejumlah saksi telah diperiksa oleh Sat Reskrim Polres Palopo terkait kasus hilangnya Feni Ere.
Hilangnya Feni Ere sejak Januari 2024 kembali menghebohkan masyarakat Palopo karena adanya penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo.
Kerangka mayat tersebut diserahkan ke keluarga Feni Ere karena adanya kemiripan kerangka dengan fisik Feni Ere.
Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa 10 saksi atas kasus hilangnya Feni Ere.
“Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang termasuk teman dekatnya,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid kepada Tribun-Timur.com saat dihubungi, Jumat (21/2/2025).
Ia juga menegaskan kasus hilangnya Feni dan penemuan kerangka mayat di Battang Barat Palopo masih dalam tahap penyelidikan.
Diketahui mobil Feni juga dinyatakan hilang bersamaan dengan hilangnya Feni Ere pada Januari 2024.
Mobil tersebut kemudian ditemukan di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024.
Kasat Reskrim Polres Palopo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” jelasnya.
Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar. (*)