TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Aksi balap liar puluhan pemuda di Desa Pabbentengan, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, semakin meresahkan warga selama bulan Ramadan.
Kegiatan berlangsung setiap pagi dan sore menjelang berbuka ini dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas serta membahayakan pengguna jalan lainnya.
Para pelaku balap liar kerap menutup akses jalan dan melakukan aksi berbahaya seperti freestyle.
Meski beberapa di antaranya pernah mengalami kecelakaan, mereka tetap nekat melanjutkan aksinya.
Salah seorang warga, Firdaus, mengungkapkan bahwa aksi ini semakin sering terjadi, terutama pada malam minggu.
Ia juga menyebutkan para pemuda yang terlibat sering kali melawan jika ditegur oleh warga.
“Setiap pagi dan sore, apalagi kalau malam minggu, mereka bikin pusing. Mau melintas susah, kalau ditegur malah memberontak. Jumlah mereka juga banyak,” ujarnya, Selasa (4/3/2025).
Warga lainnya, Nurhayati, berharap pihak kepolisian segera bertindak tegas untuk membubarkan aksi balap liar ini dan memberikan efek jera kepada para pelaku.
“Hingga saat ini, belum ada tindakan tegas dari aparat kepolisian terkait fenomena balap liar yang semakin meresahkan setiap harinya,” tambahnya.(*)