TRIBUN-TAKALAR.COM - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Takalar masih sementara meneliti dan menguji sampel makanan bergizi gratis yang sebabkan belasan siswa alami sakit perut.
Kepala Labkesda Takalar, Muhammad Irwan mengatakan saat ini masih menunggu pengujian satu parameter lagi.
"Masih ada satu parameter yang belum," katanya, diwawancarai pada Kamis (27/2/2025).
Ia menyampaikan bahwa dalam pengujian, yang diperiksa adalah sampel makanan dari menu yang dihidangkan.
"Yang diperiksa sampel makanan ikan, nasi, tahu, sayur," katanya.
Setelah selesai, hasil uji lab makanan ini akan disampaikan ke Dinas Kesehatan Takalar.
"Nantinya hasilnya kami kirim ke kadis kesehatan," katanya.
Diketahui, pengujian ini mulai dilakukan sejak kemarin, Rabu (26/2/2025) saat peristiwa kejadian.
Sebelumnya diberitakan belasan siswa sekolah dasar di Takalar mengalami sakit perut setelah mengonsumsi makanan Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (26/2/2025).
Belasan siswa tersebut dilarikan dan dirawat di Puskesmas Manggarabombang.
Kepala Puskesmas, Herianto Ali mengatakan bahwa sebanyak 12 siswa dirawat.
12 siswa tersebut berasal dari tiga sekolah, dengan rincian 10 siswa dari SDN No 58 Lengkese, 1 siswa SDN Kapong Rengang, dan SDN Bontobaddo.
"Awalnya kami mendapatkan informasi dari Sekdes Lengkese, terus kami melakukan penjemputan dengan dua mobil ke sana," katanya.
Kepala Sekolah SDN No 58 Lengkese, Supriadi mengatakan para siswa tersebut mengeluhkan sakit perut dan sakit kepala.
"Jadi awalnya itu, makanan tiba di sekolah jam 09.02, kemudian anak-anak mulai makan jam 09.30, kemudian barangkali setengah jam berselang, sudah ada anak yang mengeluh, ada yang sakit perutnya, sakit kepalanya," ungkapnya.