Pasar Tak Pasti, Saham BRIS Tetap Tunjukkan Kinerja Positif

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAHAM BRIS - Potret Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar. Wisnu mengatakan, sepanjang periode minggu ini (17-21 Februari 2025), saham BRIS berhasil mencatatkan kinerja yang solid.

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketidakpastian pasar akibat sentimen global bukan penghalang bagi peningkatan kinerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Meskipun menghadapi ketidakpastian pasar, Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) tetap mampu memberikan nilai tambah yang menguntungkan bagi para pemegang saham berkat fundamental yang kuat.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, sepanjang periode minggu ini (17-21 Februari 2025), saham BRIS berhasil mencatatkan kinerja yang solid.

Pada periode tersebut, saham BRIS naik signifikan.

Harga sahamnya tercatat naik 4,78 persen menjadi Rp3.070 pada penutupan perdagangan 18 Februari 2025, dibandingkan dengan awal Februari 2025. 

Sementara pada penutupan perdagangan Jumat (21/2), BRIS berhasil mencatatkan kenaikan 3,41 persen year to date mencapai level Rp3.030.

"Hal ini menunjukkan daya tarik saham BRIS yang terus menguat di kalangan investor," kata Wisnu Sunandar dalam keterangan resminya kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (22/2/2025).

Wisnu Sunandar menjelaskan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menutup perdagangan pada Jumat (21/2/2025) di zona hijau, setelah dua hari berturut-turut mengalami pelemahan.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG bertambah 14,95 poin atau naik 0,22 persen ke level 6.803,00 pada penutupan perdagangan tersebut.

Meski pasar saham secara keseluruhan mengalami ketidakpastian, BRIS mampu mempertahankan tren pertumbuhannya dengan stabil sejak awal tahun. S

Sejak awal 2025 (year to date / YTD), saham BRIS telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 10.99 % , meskipun IHSG dan banyak saham sektor finansial berada dalam tren bearish.

Wisnu Sunandar mengatakan kinerja positif ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk keluarnya izin penyelenggaraan usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada BRIS pada 12 Februari 2025.

"Izin ini memberikan peluang baru bagi BRIS dalam mengembangkan bisnis perdagangan emas dan penitipan emas, yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan," kata Wisnu Sunandar.

Selain itu, lanjutnya, kinerja positif BRIS juga sejalan dengan pencapaian BSI pada tahun 2024, di mana Perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,01 triliun, tumbuh 22,83 persen secara tahunan (YoY).

Sektor keuangan BSI terus tumbuh secara signifikan, terutama dalam hal Dana Pihak Ketiga (DPK), pembiayaan, dan aset yang tercatat mengalami kenaikan substansial.

"Kepercayaan investor terhadap BRIS terus meningkat berkat kinerja yang konsisten serta prospek bisnis yang terus berkembang, terutama melalui inovasi dan digitalisasi produk yang diterapkan BSI," ujar Wisnu Sunandar.

"Dengan pencapaian ini, BRIS, berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para investor dan mencatatkan kinerja positif di masa depan," imbuhnya. (*)

 

Berita Terkini