TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR — Kepemimpinan di Sulsel akan segera berganti. Sisa beberapa hari lagi, estafet jabatan Gubernur Sulsel dari Prof Fadjry Djufry akan beralih ke Andi Sudirman Sulaiman.
Pj Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry telah menitipkan satu tugas penting bagi Andi Sudirman Sulaiman, yakni persoalan utang Dana Bagi Hasil (DBH) ke 24 Kabupaten/Kota se-Sulsel.
Prof Fadjry mengingatkan bahwa proses pencicilan utang DBH sudah mulai dilakukan ke sejumlah Kabupaten/Kota.
Dirinya pun sudah melaporkan hal tersebut kepada Andi Sudirman Sulaiman.
"Saya sudah sampaikan, kita punya utang ke sekian banyak kabupaten/kota, dan kita mulai cicil," ujar Prof Fadjry di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (17/2/2025)
Prof Fadjry berharap Andi Sudirman Sulaiman bisa memprioritaskan pembayaran DBH Kabupaten/Kota, mengingat saat ini kepala daerah terus menagih hak yang belum dibayarkan sejak 2024 lalu.
"Semoga kepemimpinan beliau bisa menyelesaikan ini," lanjutnya.
Pembayaran DBH memang sudah menjadi perhatian utama Pj Gubernur Sulsel sejak hari pertama menjabat.
Secara khusus, Prof Fadjry sudah bertemu dengan kepala daerah se-Sulsel.
Ia mengaku telah menjelaskan kondisi keuangan Pemprov Sulsel kepada pemerintah Kabupaten/Kota, sehingga pembayaran dilakukan secara bertahap.
Prof Fadjry pun meminta para bupati dan wali kota untuk bersabar.
"Saya sudah sampaikan ke Bupati dan Wali Kota untuk bersabar. Mungkin tidak bisa langsung sekaligus, tapi paling tidak ada itikad dari provinsi untuk menyelesaikan," kata Prof Fadjry.
"Ini antara hak dan kewajiban yang harus kita tuntaskan. Saya bilang sudah kita cicil, ada yang diberi sebulan, dua bulan. Kalau semuanya langsung agak kesulitan juga," sambungnya.
Kini, Pemprov Sulsel mulai mentransfer utang DBH secara bertahap ke kas daerah.(*)