"Bahkan untuk 2025 kami lebih optimistis lagi karena saat ini BSI secara resmi sudah mendapatkan license menjadi bulion bank,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Cahyo, perseroan bersyukur bisa menjadi salah satu yang dipilih oleh pemerintah menjadi bank emas pertama di Tanah Air. “Ini menjadikan cikal bakal dari pada pertumbuhan ekosistem bisnis emas yang lebih lengkap,” tegasnya.
Apa yang diungkapkan Cahyo beralasan kuat.
Selama ini BSI kerap memperkuat kerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam.
Selain itu, pada akhir November tahun lalu perseroan menempuh langkah strategis untuk memberikan solusi investasi yang aman terpercaya dan mendorong pendalaman sektor keuangan syariah melalui industri emas melalui kerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk.
Melalui kerja sama tersebut perseroan meluncurkan BSI Gold.
Produk tersebut merupakan logam emas batangan eksklusif berlogo BSI dengan karatase 99,99 persen yang memiliki standar SNI, dan telah memperoleh rekomendasi Kesesuaian Syariah dari MUI yang dapat dimiliki masyarakat melalui produk BSI Cicil Emas.
Sementara itu terkait bisnis logam mulia, BSI menunjukkan kinerja yang sangat positif sepanjang 2024.
Bahkan bisnis BSI tersebut terdorong oleh antusiasme nasabah kaum muda yang tinggi dalam berinvestasi emas.
Bisnis emas perseroan tercatat naik 78,18 persen secara tahunan.
Di mana produk cicil emas menjadi primadona dengan lonjakan pembiayaan sebesar 177,42 persen secara yoy ke angka Rp6,4 triliun.
Selain cicil emas, bisnis gadai emas BSI juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Pertumbuhannya mencapai sekitar 31,3 % secara tahunan ke angka Rp6,4 triliun pada 2024.
Kualitas pembiayaan bisnis emas ini pun sangat sehat dengan NPF nyaris 0 % .
“Bisnis emas memang merupakan unique product kami dan memiliki potensi untuk bertumbuh semakin besar," kata Cahyo.
"Sebab tren investasi emas terus meningkat karena merupakan aset safe haven. Terlebih kenaikan harga emas sangat terjaga dan signifikan, contohnya seperti pada tahun lalu yang mencapai 32,4 % ," imbuhnya. (*)