Akmil 1992

Profil Kunto Arief Wibowo Putra Eks Panglima ABRI Kini Bintang 3 di TNI AD

Editor: Ari Maryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK PANGLIMA - Kunto Arief Wibowo ketika masih berpangkat Brigadir Jenderal TNI tahun 2020 lalu. Kini putra mantan Panglima ABRI itu menyandang pangkat bintang 3.

"Rotasi lintas matra adalah hal yang biasa terjadi di TNI. Ini menunjukkan fleksibilitas dan profesionalisme TNI untuk mendukung pelaksanaan tugas pertahanan negara," tegasnya.

Profil Try Sutrisno

Try Sutrisno (lahir 15 November 1935) adalah seorang purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat yang menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia keenam dari tahun 1993 hingga 1998. Lahir di Surabaya, Hindia Belanda (sekarang Indonesia), Try merupakan lulusan Akademi Teknik Angkatan Darat pada tahun 1959. Selama kariernya, Try pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (1986-1988) dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (1988-1993).

Kehidupan awal

Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935 di Gang Genteng Bandar Lor, Surabaya, Jawa Timur.

Ayahnya, Subandi berasal dari Garut, Jawa Barat yang bekerja di Dinas Kesehatan Kota Surabaya sebagai sopir ambulans, dan ibunya bernama Mardiyah yang berasal dari Surabaya adalah seorang ibu rumah tangga.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda kembali untuk mengklaim kembali Indonesia sebagai koloni mereka. 

Try Sutrisno dan keluarganya pindah dari Surabaya ke Mojokerto. Ayahnya bekerja sebagai petugas medis untuk Batalyon Angkatan Darat Poncowati, memaksa Try Sutrisno untuk berhenti sekolah dan mencari nafkah sebagai penjual rokok dan penjual koran.

Pada usia 13, Try Sutrisno ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati dan melawan tetapi tidak ada yang menganggapnya serius dan ia akhirnya dipekerjakan sebagai kurir.

Tugas Try Sutrisno adalah untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia. Akhirnya pada tahun 1949, Belanda mundur dan mengakui kemerdekaan Indonesia. 

Try Sutrisno dan keluarganya kemudian kembali ke Surabaya di mana ia menyelesaikan pendidikannya di SMA Bagian B pada tahun 1956.[4]

Setelah lulus dari SMA, Try Sutrisno ingin mendaftar di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat).

Dia berpartisipasi dan lulus dalam ujian masuk, sebelum gagal dalam pemeriksaan fisik. 

Meskipun demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali.

Try Sutrisno berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan ia diterima di ATEKAD. Di ATEKAD pula ia berteman akrab dengan Benny Moerdani.

Karier militer

Awal karier militer

Pengalaman militer pertama Try Sutrisno adalah pada tahun 1957, ketika ia berperang melawan Pemberontakan PRRI.

Halaman
1234

Berita Terkini