TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Munafri Arifuddin (Appi) menyampaikan orasi usai ditetapkan sebagai Wali Kota Makassar terpilih periode 2025-2030 di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (6/2/2025) malam.
Dalam pidatonya, Appi menyoroti fenomena "pendukung instan" yang baru muncul setelah dirinya menang.
Padahal sebelumnya tidak terlihat saat ia berjuang di medan Pilwalkot Makassar 2024.
Di hadapan forum rapat pleno penetapan Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar terpilih, Appi menyindir pihak-pihak yang baru muncul setelah dirinya dan Aliyah Mustika Ilham dinyatakan pemenang.
"Biasanya tepuk tangan yang besar itu datang dari orang yang tidak pernah kita lihat waktu kita bertempur. Ada juga yang biasa kita tidak kenal, tiba-tiba dia cium tangan," ujar Appi dengan nada satir.
"Pelan-pelan, ada tempatnya," tambahnya.
Pernyataan ini sontak mengundang tawa sekaligus tepuk tangan dari hadirin yang memahami maksud sindiran tersebut.
Ketua Partai Golkar Makassar itu pun menegaskan, kemenangan ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari kerja keras tim yang solid dan kompeten.
"Kami punya orang-orang yang lebih baik, kami juga punya orang-orang yang kapabel, kami punya orang-orang yang pintar-pintar juga. Buktinya kami menang!" katanya.
Pernyataan tersebut seolah menjadi jawaban bagi mereka yang meragukan kemampuannya dalam Pilwalkot Makassar 2024.
Appi mengakui, dirinya pernah mengalami kekalahan dua kali dalam Pilwalkot Makassar sebelumnya.
Bahkan pernah dikalahkan oleh kota kosong di Pilwalkot Makassar 2018.
Namun, ia menyadari bahwa dalam dunia politik, respons orang-orang terhadap dirinya berubah drastis setelah ia menang.
"Karena kami menang, apa yang kami bicarakan pasti orang tepuk tangan. Saya dua kali rasakan kalah (di Pilwalkot Makassar)," ujar Appi.
"(Dulu) biar bagus sekali kita bilang, tidak ada yang tepuk tangan. Tapi sekarang biar agak melenceng-melenceng sedikit, selalu tepuk tangan," tambahnya.
Olehnya, Appi menegaskan saat ini adalah waktu untuk tim dan pendukungnya merayakan hasil kerja keras yang telah melalui perjalanan panjang.
"Biarkanlah tim atau teman-teman kami menikmati euforia ini, jangan diganggu. Tolong dimengerti suasana kebatinan tim kami, karena kami tidak ingin mendengar riak-riak," tandasnya.