WATAMPONE, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone berharap subsidi penerbangan untuk Bandara Arung Palakka dapat berlangsung hingga 8 bulan.

Hal ini disampaikan oleh Staf Perhubungan, Andi Faisal Fajrin, saat dikonfirmasi pada Jumat (31/1/2025).

Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan proposal yang diajukan, pemerintah kabupaten mengusulkan operasional penerbangan selama 32 minggu atau sekitar 8 bulan.

Diharapkan, layanan ini dapat berjalan paling cepat pada April mendatang.

"Karena ini masih harus menunggu proses pencairan dana ke daerah. Jika sudah di-ACC, maka tergantung keputusan provinsi. Paling cepat, kemungkinan operasional bisa dimulai pada April," ujar Andi Faisal.

Terkait skema operasional, meskipun sudah ada gambaran mengenai tiga rute penerbangan, pihaknya masih mempertimbangkan kemungkinan sistem transit.

"Tahun lalu sempat direncanakan skema transit Makassar-Bone-Kendari, tetapi tidak sempat direalisasikan. Saat ini, opsi tersebut masih dalam pertimbangan," jelasnya mengatakan.

Baca juga: Pemkab Bone Minta Subsidi Penerbangan Rp 11,3 M di Bandara Arung Palakka

Pertimbangan utama adalah tingkat okupansi penerbangan Makassar-Bone yang masih rendah dibandingkan dengan rute Bone-Kendari dan sebaliknya.

"Saat ini ada tiga rute dalam satu minggu untuk satu pesawat, yaitu Makassar-Bone PP, Bone-Kendari PP, dan Bone-Balikpapan PP," tambahnya mengatakan.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, harga tiket yang ditawarkan oleh Susi Air dengan kapasitas 30 penumpang berkisar dari Rp358 ribu untuk penerbangan Bone-Makassar pada hari Senin-Jumat.

Sementara itu, tiket Makassar-Bone pada hari Senin-Jumat dibanderol Rp457.880.

Untuk rute Bone-Kendari yang tersedia pada hari Senin dan Jumat, harga tiketnya sebesar Rp591.100.

Adapun tiket Kendari-Bone pada hari yang sama dijual seharga Rp601.100.

Sementara itu, rute Bone-Balikpapan yang beroperasi setiap Selasa dan Kamis memiliki harga tiket mulai dari Rp1.246.000 hingga Rp1,3 juta untuk rute Balikpapan-Bone.(*)