TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pekan depan, hasil olah TKP Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel akan mengungkap penyebab pasti kebakaran kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Hal itu ditegaskan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, saat ditemui seusai silaturahmi dengan wartawan di Warkop Jl Pelita, Makassar, Jumat (17/1/2025) sore.
Menurut Arya, penyelidikan terkait kasus kebakaran itu masih berlangsung sembari menunggu hasil olah TKP oleh Labfor.
Hasil olah TKP Labfor nantinya, kata dia, akan mengungkap fakta di balik peristiwa kebakaran pada Sabtu (11/1/2025) pekan lalu.
Pasalnya, olah TKP yang dilakukan Labfor akan merinci apa saja yang memicu terjadinya kebakaran.
"Kita masih menunggu hasil Labfor, hasil Labfor juga tidak cepat karena detail. Nanti setelah Labfor menjelaskan kepada kita, kita juga akan lakukan pemeriksaan," ujar Arya.
Untuk olah TKP Labfor tersebut, lanjut Arya, biasanya keluar dalam kurun waktu 14 hari.
"Paling cepat dua minggu, tergantung dari hasil pemeriksaan Labfor. Nanti sudah ada, itu kita analisa," jelasnya.
Diketahui, kebakaran yang terjadi pada Sabtu (11/1/2025) itu sudah sepekan berlalu.
Ada tujuh orang saksi yang diperiksa, termasuk di antaranya lima staf pegawai Disdik Makassar.
"Intinya masih menunggu hasil pemeriksaan oleh Labfor. Alat bukti yang diamankan Labfor itu seperti kabel, benda-benda yang terbakar, dan CCTV," jelasnya.
Baca juga: Polisi Masih Selidiki Kebakaran Kantor Dinas Pendidikan Makassar, 6 Saksi Diperiksa
Olah TKP Kedua
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Selatan kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Selasa (14/1/2025).
Kantor ini berlokasi di Jl Anggrek Raya, Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Pantauan tribun di lokasi, pukul 14.37 Wita, Tim Labfor hadir mengendarai mobil dinas Innova hitam.
Mobil itu diparkir di dalam pekarangan kantor Dinas Pendidikan, lalu pagar ditutup.
Berselang beberapa saat kemudian, dua petugas dari Tim Labfor keluar dari dalam area kantor.
Keduanya pun berjalan menyisir sisi kiri bagian belakang kantor.
Keduanya tampak memantau kondisi di area belakang kantor melalui jalanan kompleks Maizonette.
Selain aula kantor dan ruangan keuangan serta perencanaan, ternyata terdapat satu ruangan bagian belakang yang ikut terbakar.
Ruangan itu berada di lantai dasar pojok kiri kantor.
Tidak hanya itu, sejumlah motor yang terparkir di luar ruangan tersebut ikut terbakar.
Pasalnya, tiga motor terparkir itu hanya menyisakan rangka.
Selain itu, juga terlihat seorang personel Labfor yang berbincang dengan salah satu pegawai.
Olah TKP Pertama
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel diturunkan untuk menyelidiki penyebab kebakaran kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Pantauan tribun, Sabtu (11/1/2025) sore, sejumlah sudut ruangan yang terbakar diperiksa personel Tim Labfor.
Mereka juga mengambil sejumlah sampel sisa-sisa kebakaran untuk diselidiki lebih lanjut.
Sampel sisa kebakaran itu disimpan dalam box hitam lalu dimasukkan ke dalam mobil.
Kasubdit Fisika Digital Forensik Bidlabfor Sulsel, AKBP Wiji Purnomo, mengatakan, olah TKP berlangsung lebih kurang enam jam.
"Hari ini, dari jam 9.30 Wita tadi pagi, kami melakukan olah TKP dan saat ini kami baru selesai," kata AKBP Wiji Purnomo ditemui di lokasi pukul 15.52 Wita.
Dalam olah TKP itu, Wiji mengaku telah mengamankan dokumentasi lokasi kebakaran.
"Dari pemeriksaan, kami sudah melakukan pengamatan umum, pemotretan, pengambilan data keterangan teknik, termasuk data keterangan dari para saksi," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, olah TKP ini belum rampung sepenuhnya dan akan dilanjutkan pada Senin pekan depan.
Untuk saat ini, ia mengaku telah mengambil sejumlah sampel untuk diselidiki lebih lanjut.
"Sampelnya ada abu dan arang sama beberapa pengantar stok lunak," terang AKBP Wiji Purnomo.
Tujuh Motor Dinas Ikut Terbakar
Selain menghanguskan aula kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, kebakaran juga menghanguskan tujuh unit motor.
Hal itu diungkapkan petugas keamanan Disdik Makassar, Hasrul (40) saat ditemui di kantor yang berlokasi di Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sabtu (11/1/2025) sore.
Hasrul menjelaskan, kebakaran yang terjadi pada pukul 02.15 Wita itu mengakibatkan aula kantor di lantai dua ludes terbakar.
Selain itu, kata dia, dua ruangan lainnya yang berdekatan dengan aula juga ludes.
"Yang paling parah itu ruang keuangan. Semua aset di dalam seperti komputer, dokumen hangus semua," kata Hasrul.
"Kalau di aula, ada alat sound system sama kursi semua ikut terbakar," sambungnya.
Tidak hanya itu, Hasrul juga mengaku telah melihat tujuh motor di bagian belakang kantor ikut terbakar.
Motor itu, kata dia, merupakan aset Dinas Pendidikan Kota Makassar.
"Motor dinas semua itu yang tujuh terbakar, motor yang sudah dikembalikan oleh pegawai pensiun," ujarnya.
Pantauan tribun di lokasi, lokasi kebakaran telah dipasangi garis polisi.
Terlihat juga sejumlah penyidik Polrestabes Makassar memantau lokasi saat Tim Laboratorium Forensik (Labfor) melakukan olah TKP.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda Kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar, Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/1/2025) dini hari.
Kebakaran ini melahap sejumlah ruangan di lantai dua kantor tersebut.
Sebanyak 20 armada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Makassar dikerahkan ke lokasi.
Kobaran api yang cepat membesar membuat petugas Damkar berjibaku memadamkan api lebih kurang 60 menit.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar nonaktif, Muhyiddin Mustakim, juga hadir di sekitar lokasi saat proses pemadaman berlangsung.
Ia hadir mengenakan baju jubah Arab hitam, mengkilap.
Saat dihampiri wartawan, Muhyiddin mengaku, mengetahui peristiwa ini setelah mendapat telepon dari teman kantornya.
"Tadi jam 02.39 Wita saya ditelpon oleh teman-teman bahwa kantor kebakaran. Jadi saya langsung pakaian dan lari ke sini," kata Muhyiddin.
Setibanya di lokasi, Muhyiddin mendapati kobaran api sudah membesar.
"Ternyata kalau kita lihat aula ini sudah habis. Yang jelas bahwa barang-barang yang ada di dalam belum bisa kita inventarisir apa-apa yang rusak," ujarnya.
Untuk penyebab pasti kebakaran, kata dia, belum diketahui pasti.
Hanya saja, ia mendapatkan informasi bahwa sebelum api membesar, terdapat asap kecil di bagian atap.
"Sekuriti ada yang berjaga, justru saya dapat informasi dia sampaikan tadi bahwa tiba-tiba ada asap kecil awalnya. Jadi saya langsung telpon, kalau tadi dia bilang dari belakang, atap," ungkapnya.
Selain aula di lantai dua lanjut Muhyiddin, terdapat beberapa ruang lain yang diperkirakan ikut terbakar.
"Gedung lantai dua, ini aula, di sana ada ruang pengawas. Kemudian di belakang ada ruangan keuangan. Jadi kami belum bisa memastikan yang di bawah, apa-apa, apakah di sarana atau lain-lain, belum bisa dipastikan," tuturnya. (*)